KONTEKS.CO.ID – Praveen/Melati panen kritik usai kalah di final Spain Masters 2023. Simak ulasannya di dalam artikel berikut ini.
Praveen/Melati panen kritik usai kalah di final Spain Masters 2023 nomor ganda campuran. Apa isi kritiknya?
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti merasa perlu meningkatkan kualitas permainan mereka, menilik dari hasil pertandingan final Spain Masters 2023 melawan pasangan Denmark, Mathias Christiansen/Alexandra Boje.
Praveen/Melati kalah dua gim 20-22, 18-21 dalam pertandingan yang digelar di Centro Deportivo Municipal Gallur, Madrid, Spanyol, pada Minggu, 2 April 2023.
“Tidak terlalu senang (dengan hasil pertandingan). Namun, kami harus meningkatkan kualitas permainan,” kata Praveen Jordan usai pertandingan, dalam wawancara dengan Badminton Europe.
Sejatinya, Praveen/Melati memiliki peluang untuk mengunci kemenangan pada gim pertama, ketika mereka memiliki dua game point.
Namun, Christiansen/Boje sukses meraih empat poin beruntun dan gim pertama pun menjadi milik ganda campuran Denmark tersebut dengan skor 22-20.
Strategi serta pola permainan yang diandalkan Praveen/Melati pada gim pertama, juga tak berjalan dengan baik pada gim berikutnya.
Namun, seusai interval gim kedua, Praveen/Melati dapat menghambat laju Christiansen/Boje melalui permainan reli-reli panjang.
Mereka merebut empat poin secara berturut-turut dan hanya tertinggal satu poin dari lawan pada kedudukan 12-11.
Bahkan, Praveen/Melati sempat memimpin 15-14 dan mengambil alih keunggulan sejak membukukan poin pertama pada gim kedua ini.
“Saya mencoba untuk meraih poin demi poin. Hal itu yang saya komunikasikan dengan pasangan, strategi untuk meraih poin berikutnya,” kata Praveen Jordan lagi.
Namun, tampak kesulitan untuk keluar dari tekanan lawan. Sejumlah kesalahan juga dilakukan oleh Praveen/Melati pada situasi kritis di pengujung gim kedua.
Justru, perlahan tapi pasti, satu demi satu poin diraih Christiansen/Boje, hingga mereka mengantongi tiga championship point.
Unggulan kedelapan tersebut akhirnya keluar sebagai juara pada turnamen level BWF World Tour Super 300 untuk kali pertama seusai memenangi gim kedua dengan skor 21-17.
Mantan pemain dan pengamat bulu tangkis nasional Yuni Kartika berpendapat, Praveen/Melati yang pernah menjadi juara All England 2020, perlu menjaga fokus dan mengurangi kesalahan sendiri, terutama di poin genting dan jelang akhir pertarungan.
“PraMel masih banyak unforced error-nya, kurang tenang di poin-poin akhir, baik saat leading atau ketinggalan Vs Mathias/ Boje. Congrats PraMel, Runner Up XD Spain Masters 2023, next time better Guys,” tulis Yuni, melalui akun Twitter-nya, @YuniKartika73.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"