KONTEKS.CO.ID – BYD investasi di Chile. Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, kembali kecolongan. Diharapkan berinvestasi ke Indonesia, BYD malah membangun pabrik baterai lithium di Chile.
Situs zawya menulis, BYD Co Ltd China, pembuat kendaraan listrik (EV) terbesar di dunia, berencana membangun pabrik katoda lithium senilai USD290 juta atau sekitar Rp4,2 triliun. “BYD investasi di Chile tepatnya di wilayah Antofagasta,” kata badan pengembangan ekonomi Chili CORFO, Senin, 1 Mei 2023.
Pemerintah negara Amerika Selatan itu telah menunjuk BYD Chile sebagai produsen lithium yang memenuhi syarat. Sehingga CORFO memberikannya akses ke harga istimewa untuk kuota litium karbonat.
BYD, yang memasok bus listrik untuk sistem transportasi umum Chili, tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait pemberitaan ini.
Pabrik akan memproduksi 50.000 ton lithium besi fosfat (LFP) per tahun untuk katoda, menggunakan lithium karbonat sebagai masukan. Pabrik dijadwalkan mulai beroperasi pada 2025 dan menghasilkan 500 pekerjaan, kata CORFO dalam sebuah pernyataan di Chile.
“Kami berharap dapat memberikan dorongan yang kuat untuk mempromosikan generasi produk dalam rantai nilai litium,” kata Wakil Presiden Eksekutif CORFO, Jose Miguel Benavente.
Pekan kemarin, Presiden Chile, Gabriel Boric, berjanji untuk menasionalisasi industri lithium di Chile, produsen logam esensial dalam baterai EV terbesar kedua di dunia, untuk meningkatkan ekonominya dan melindungi lingkungannya.
Sebelumny, BYD juga membangun pabrik perakitan mobil di Thailand. Ini adalah pukulan bagi Luhut karena sebelumnya mengatakan, kebijakan akselerasi pengembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Tanah Air dimaksudkan untuk mengundang dua pabrikan kendaraan listrik agar mau menanamkan modalnya di Indonesia.
Pabrikan yang dimaksud salah satunya adalah BYD. Namun hingga saat ini belum ada kabar terkait pengembangan kendaraan listrik oleh BYD di Indonesia. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"