KONTEKS.CO.ID – Airbag celana masuki pasar. Jaket airbag bukanlah hal baru, dengan sebagian besar merek perlengkapan berkendara memproduksi rompi keselamatan yang menggembung guna memberikan perlindungan tambahan.
Namun sekarang, satu perusahaan Swedia menggunakan teknologi menggelembung ini selangkah lebih maju. Bekerja sama dengan perusahaan rompi Helite, mereka meluncurkan sepasang Airbag Jeans (airbag celana) seharga Rp7,4 juta.
Airbag celana dirancang untuk mengembang dan melindungi kaki bagian atas dan punggung bawah, jika pengendara terkena tumbukan.
“Saya pikir saya mendapatkan idenya pada tahun 2018,” kata pencipta Moses Shahrivar kepada MCN, Senin, 8 Mei 2023.
“Saya mulai mengerjakannya dan kemudian saya membuat perusahaan dan meluncurkan kembali merek Mo’cycle, yang sekarang memproduksi produk tersebut,” katanya lagi.
“Jeans Kevlar biasa bagus untuk perlindungan abrasi, tetapi tidak banyak membantu untuk perlindungan benturan dan satu-satunya yang Anda miliki adalah pelindung lutut dan pelindung pinggul,” lanjutnya. “Dan banyak orang cenderung melepas pelindung pinggul karena ukurannya besar.”
Di situlah peran airbag. Karena, lanjut dia, Anda dapat memiliki perlindungan tanpa beban. Sistem pada pakaian khusus ini mengembang dalam waktu sekitar 100-150 milidetik, menyuntikkan 17 liter gas karbon dioksida terkompresi ke dalam kantong yang mengelilingi pinggul dan punggung pengendara.
Kantung udara ini kemudian akan tetap mengembang selama sekitar dua menit, dengan lubang di pelatuknya perlahan-lahan memungkinkan pengempisan sejak saat mengembang.
“Ini mulai berventilasi sejak saat dipompa, tetapi tetap sangat keras selama beberapa detik dan itu adalah waktu yang paling penting ketika Anda mengalami kecelakaan,” tandas Shahrivar.
Meskipun jeans harganya lumayan mahal, bos Mo’cycle mengatakan, ada banyak minat dan permintaan sejauh ini. “Saya akan menyebutnya sukses. Kami telah menjual sekitar 500 unit hingga hari ini. Dan ini sangat bagus dibandingkan dengan berapa banyak rompi yang dijual distributor. Potensi di pasar airbag sangat besar,” paparnya.
Meskipun saat ini mahal, kemungkinan karena semakin banyak perusahaan mengadopsi ide ini, jika diluncurkan lebih luas, harga akan turun dan integrasi sistem airbag akan menjadi lebih halus. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"