KONTEKS.CO.ID – BYD Prank Luhut. Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, lagi-lagi kecolongan soal rencana investasi pabrikan kendaraan listrik China tersebut ke Indonesia.
Setelah membangun pabrik baterai di Chile, BYD juga memperluas manufakturnya di Vietnam. Jadi bisa dikatakan BYD prank Luhut kembali terjadi.
Laman gizmochina melaporkan, BYD meningkatkan strategi rantai pasokan luar negerinya, dengan fokus khusus pada Asia Tenggara. Hanya, peningkatan itu tidak dilakukan dengan menanamkan modalnya di Indonesia.
Perwakilan perusahaan raksasa otomotif China itu baru-baru ini bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Vietnam, Chen Honghe. Kedua pihak membahas perluasan manufaktur dan investasinya di Provinsi Phu Tho, Vietnam.
Selama pertemuan tersebut, Ketua BYD, Wang Chuanfu, menguraikan rencana perusahaan untuk memperluas operasi produksi dan perakitan kendaraan listriknya ke Asia Tenggara.
Dia berharap, pemerintah daerah akan membantu memfasilitasi izin investasi yang diperlukan dan menjalankan proyek tersebut secepat mungkin.
Langkah ini muncul di belakang laporan awal tahun ini bahwa BYD berencana berinvestasi lebih dari Rp3,7 triliun di Vietnam. Mereka akan mendirikan pabrik suku cadang kendaraan energi baru.
Selain itu, Filipina, Vietnam, dan Indonesia dikabarkan bersaing menarik BYD untuk membangun pabrik perakitan kendaraan listrik di negaranya masing-masing.
BYD adalah salah satu produsen kendaraan listrik terkemuka di dunia, hadir di lebih dari 300 kota secara global. Perusahaan telah lama berkomitmen untuk memajukan transportasi berkelanjutan dan telah banyak berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi kendaraannya.
Dalam beberapa tahun terakhir, BYD telah memperluas kehadirannya di pasar luar negeri, termasuk Eropa dan Amerika Serikat, serta menjalin kemitraan dengan pembuat mobil besar seperti Toyota dan Daimler.
Fokus perusahaan di Asia Tenggara mencerminkan meningkatnya permintaan kendaraan listrik di kawasan ini, didorong oleh kombinasi insentif pemerintah, kenaikan harga minyak, dan meningkatnya kesadaran akan manfaat lingkungan dari kendaraan listrik.
Seiring BYD terus memperluas jangkauan globalnya, komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan dan teknologi mutakhir akan memainkan peran penting dalam mendorong transisi menuju sistem transportasi yang lebih berkelanjutan.
SUV BYD yang akan datang, YangWang U8 baru-baru ini terlihat di dunia nyata. Dengan Asia Tenggara siap untuk pertumbuhan pesat di pasar EV, investasi BYD di kawasan ini dapat membantu mempercepat adopsi kendaraan listrik dan berkontribusi pada masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan untuk semua.
Diketahui, Pemerintah Indonesia telah mengguyur kendaraan listrik dengan insentif besar, baik untUk kendaraan roda dua, maupun roda empat bahkan bus.
Program insentif kendaraan berbasis listrik diberikan demi mengimingi Tesla dan BYD agar mau berinvestasi di Indonesia. Sayangnya, sampai hari belum ada kepastian mereka membangun usahanya di sini. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"