KONTEKS.CO.ID – Bulan April kemarin, pendiri Xiaomi, Lei Jun, meluncurkan jajak pendapat yang menanyakan kepada publik berapa harga yang akan mereka harapkan untuk mobil listrik pertama Xiaomi.
Rupanya ada 1,7 juta orang yang merespons. Sebanyak 70% dari mereka memilih mobil dengan harga tidak lebih dari RMB 150.000 yaitu sekitar Rp324 juta. Yang cukup menarik, 10% peserta jajak pendapat menginginkan mobil dibanderol lebih dari Rp648 juta.
Menurut laporan LatePost, media lokal China, Xiaomi EV akan datang sebagai sedan empat pintu dan harganya akan lebih mahal dari yang dibayangkan. Ya, mobil kelas atas dengan semua opsi itu akan dihargai lebih dari Rp645 juta.
Xiaomi belajar dengan sangat cepat bahwa rantai pasokan otomotif jauh lebih rumit untuk dinavigasi daripada biasanya. Berbeda dengan industri telepon, dunia pasokan otomotif dipengaruhi oleh banyak faktor sehingga perusahaan berjuang untuk mengendalikan biaya.
Dengan pasar EV China yang berkembang pesat seperti saat ini, Xiaomi berada pada posisi yang sulit. Mobilnya sendiri tidak akan meluncurkan lebih awal dari 2024, tetapi merek harus memastikan bahwa pada saat itu EV-nya dirancang, dilengkapi, dan dihargai secara kompetitif.
Xiaomi mempertaruhkan masa depan mobilnya pada kemampuan otonom dan solusi perangkat lunaknya. Perusahaan telah setuju untuk menggunakan sensor LiDAR yang dipasok oleh Hesai Technology -berspesialisasi dalam robotika otonom.
Sensor LiDAR solid-state hybrid Hesai AT128 adalah pilihan Xiaomi untuk sensor utama. Sensor akan didukung oleh radar all-solid-state tambahan guna menawarkan kesadaran lingkungan tingkat tertinggi untuk sistem otonom mobil.
Pilihan sensor LiDAR solid-state daripada hibrida menawarkan sudut pandang (penerimaan) yang jauh lebih besar. Ini membuatnya jauh lebih baik dalam menutupi blind-spot.
Itu adalah pilihan yang mahal tetapi menawarkan keunggulan untuk pengaturan Xiaomi di atas kompetisi mobil otonom. Sensor LiDAR AT128 Hesai digunakan oleh Li Auto di SUV Li L9-nya yang baru saja debut di China.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"