KONTEKS.CO.ID – Chevrolet adalah merek raksasa otomotif yang sudah sukses mendunia. Namun siapa sangka, ternyata pendirinya yakni Louis Chevrolet tak pernah menikmati sedikit pun kesuksesan itu hingga akhir hayatnya.
Louis Chevrolet lahir pada 25 Desember 1878 di La Chaux-de-Fonds di Swiss, tepatnya di Pegunungan Jura. Ayahnya, Joseph Chevrolet, bekerja di industri pembuatan jam tangan di desa kecil itu.
Saat usianya 9 tahun, kondisi perekonomian keluarga Louis kian merosot. Ayahnya memutuskan untuk pindah ke Beaune di Prancis bersama kelima anaknya. Masing-masing Alfred, Louis, Fanny, Berthe, dan Arthur.
Di Beaune, ayahnya membuka toko jam tangan baru. Sayangnya usaha itu tidak menghasilkan cukup uang untuk memberi makan keluarga beranggotakan sembilan orang.
Kepindahan ke Beaune tak membuat kondisi ekonomi keluarga membaik. Seiring berjalannya waktu, keadaan bahkan menjadi semakin sulit bagi mereka. Keluarga Louis yang begitu banyak membuat mereka sering menjalani hari-hari tanpa makan yang cukup.
Imbasnya, Louis putus sekolah pada usia 11 tahun. Kemudian ia mengambil pekerjaan di perusahaan kontraktor pengangkutan Roblin. Perusahaan ini juga memperbaiki gerbong dan sepeda.
Di bengkel itu, Louis dengan cepat mempelajari semua dasar-dasar mekanik. Ia bahkan mulai memperbaiki sepeda pada usia yang sangat muda yakni 16 tahun.
Kerennya lagi, Louis bahkan merancang sepedanya sendiri yakni Frontenac. Sepeda yang dia kendarai banyak mengikuti balapan lokal di kota dan sering kali menempati posisi pertama.
Titik Balik Karier Louis Chevrolet
Rentang antara tahun 1896 dan 1897 adalah titik balik karier Louis Chevrolet. Ceritanya, seseorang menjemput Louis ke bengkel untuk memperbaiki mobil seorang tamu yang menginap di “Hôtel de la Poste”.
Mobil itu milik multi-jutawan Amerika, William Kissam Vanderbilt. Kendaraan ini menciptakan kehebohan luar biasa pada saat itu. Musababnya, mobil itu adalah sepeda roda tiga yang digerakkan oleh mesin uap. Sepeda roda tiga ini adalah salah satu mobil pertama di dunia waktu itu.
Louis berhasil menjawab tantangan memperbaiki mobil tersebut. Sang jutawan yang terkesan dengan keterampilan dan bakat Chevrolet muda mendorongnya untuk datang ke Amerika.
Saat itulah Louis Chevrolet “jatuh cinta” dua kali. Pertama jatuh cinta kepada mobil, dan yang kedua cinta pada gagasan untuk pindah ke tanah Amerika.
Dalam perjalanan sepulang dari Hôtel de la Poste”, Louis Chevrolet mulai merajut mimpi menyeberangi Samudera Atlantik.
Louis Chevrolet Menuju Tanah Amerika
Tahun 1899 Louis bergerak ke Paris dengan rancangan sepeda Gladiatornya. Karya ini sangat mengesankan sehingga menarik perhatian seorang manajer di pabrik pembuatan mobil Duroc. Pabrik ini pun mempekerjakan Louis selama di Paris.
Di pabrik itu juga dia mempelajari segala hal, terutama tentang mesin pembakaran. Satu yang pasti, di tempat ini Louis Chevrolet menjadi korban “virus” mobil.
Dengan uang yang diperolehnya selama di Paris, Louis yang masih berusia 21 tahun nekat menyeberang ke Benua Amerika. Ia memulai perjalanannya di benua ini mulai dari Kanada.
Di Montreal, Louis bekerja sebagai sopir dan mekanik. Di era tersebut, itu adalah dua pekerjan yang sama.
Hanya beberapa bulan di Kanada, tepatnya tahun 1901, dia hijrah ke New York. Sesampai di New York, Louis mendapat pekerjaan di sebuah bengkel teknik berkat bantuan sesama imigran Swiss, William Walter.
Setelah beberapa bulan bekerja untuk Walter, Louis memutuskan untuk pindah ke De Dion-Bouton cabang Amerika. Sayangnya cabang tersebut tutup pada tahun berikutnya. Louis pun kesulitan mencari pekerjaan baru.
Sedihnya lagi, dia mendapat kabar ayahnya meninggal dunia. Karena itu, dia mendorong saudara-saudaranya untuk datang ke Amerika selama beberapa tahun berikutnya.
Louis Chevrolet berjuang untuk menghasilkan uang dengan bekerja di berbagai bengkel kecil. Tak jarang ia mengambil pekerjaan paruh waktu sebagai sopir untuk memenuhi kebutuhannya.
Louis Chevrolet Bergabung dengan Fiat
Namun semuanya berubah pada 1905. Tahun itu dia bergabung dengan Fiat cabang Amerika. Fiat dengan cepat menjadi salah satu perusahaan mobil terkemuka di dunia.
Bagi Louis, mendapat pekerjaan dengan melakukan hal favoritnya yakni terlibat dalam tim balap mobil perusahaan adalah keasyikan tersendiri.
Obsesinya terhadap mesin mencapai tingkat yang baru. Louis dengan cepat mendapatkan reputasi untuk dirinya sendiri sebagai pembalap yang berani dengan sedikit– atau tanpa– kepedulian terhadap keselamatan jiwanya.
Pertama kali datang ke trek balapan, Louis mendapat kesempatan untuk mengendarai Fiat yang kurang bertenaga. Namun dia berhasil mengejutkan banyak orang.
Dia berhasil memenangkan “Three Miles” pada upaya pertamanya dan mencatat rekor kecepatan baru dalam jarak satu mil. Kecepatan rata-ratanya adalah 109,7 km/jam.
Capaian itu memberinya ketenaran dalam semalam. Pada tahun yang sama, dia berhasil memecahkan rekor dunianya sendiri. Louis memecahkan rekor dunia untuk jarak 68 mil.
Kemenangan ini membuatnya mendapatkan popularitas yang lebih besar. Louis muncul di halaman depan New York Times.
Tahun 1906, dia bergabung dengan Walter Christie untuk membantu merancang mobil balap baru dengan penggerak roda depan dengan mesin Darracq V8. Hasilnya, rekor dunia baru lainnya yakni 191,5 km/jam.
Walaupun memiliki kumis yang agak lucu, Louis Chevrolet adalah pria yang kuat dan berotot. Kekuatan ini sangat membantunya dalam melakoni balapan mobil balap saat itu.
Dia lebih seperti monster yang harus bergelut di trek karena suspensi masih berbasis pada pegas kereta yang terasa bakal mematahkan punggung. Di balapan saat itu, tidak cukup hanya mengetahui cara mengemudikan mobil.
Seorang pebalap yang baik harus mampu menaklukkan kendaraannya. Louis adalah ahlinya dalam menaklukkan kendaraan.
Selain sebagai pebalap yang hebat, dia juga seorang mekanik yang brilian. Louis memahami mobilnya dan terus-menerus mendorongnya hingga batas kemampuannya dengan semua kualitas itu.
Juara Dunia Balap
Bakat Louis tidak membutuhkan waktu lama untuk menarik perhatian beberapa pemain terbesar di industri otomotif. Salah satunya adalah insinyur dan penemu terkenal, John Walter Christie. Walter mengundang Louis bekerja untuk perusahaannya.
Setelah setahun di Fiat, Louis Chevrolet pindah ke Philadelphia untuk memulai pekerjaan barunya di pabrik Christie.
Di sanalah ia mengembangkan mobil balap baru yang akan memperkenalkan konsep penggerak roda depan. Ini benar-benar konsep baru.
Meskipun penggerak roda depan adalah sebuah konsep brilian dan jauh lebih maju dari masanya., Christie tidak pernah mencapai kesuksesan yang di trek balap.
Nah di masa Louis, perusahaan semakin mengembangkan ilmunya di bidang otomotif pada tahun-tahun berikutnya.
Louis pun melanjutkan partisipasi dalam banyak balapan besar di masanya. Termasuk balapan Piala Vanderbilt dan Indianapolis 500.
Setelah beberapa kemenangan di lintasan dan memecahkan banyak rekor dalam prosesnya, Louis menjadi figur publik. Bahkan mendapat julukan “Orang Prancis pemberani”.
Pada 1909, Louis tercatat sebagai pebalap terbaik kedua di kejuaraan Amerika. Tapi terlepas dari semua kesuksesannya yang spektakuler di lintasan, Chevrolet harus membayar karier balapnya.
Dia menghabiskan sebagian besar waktunya di ranjang rumah sakit karena berbagai kecelakaan.
Digandeng Pecatan General Motors
Kemampuan balap Louis Chevrolet akhirnya menarik perhatian pengusaha William Durant, salah satu pendiri General Motors sekaligus pemilik perusahaan Buick Motors.
Durant awalnya mendaftarkan Louis untuk mengemudi di tim balap Buick-nya. Tetapi akhirnya melakukan sesuatu yang lebih besar dengan mendirikan salah satu perusahaan mobil terbesar di planet ini.
Ini setelah dia terbuang dari posisi manajemen senior di perusahaannya sendiri karena krisis keuangan. Dia segera mulai membuat rencana untuk memasuki kembali industri otomotif.
Peluang muncul dengan sendirinya ketika dia merekrut Louis Chevrolet untuk tim balap Buick-nya.
Terlepas dari penampilan Louis di trek, namanya yang terdengar bagus seperti Swiss semakin populer di Amerika. Bagi William Durant, nama Chevrolet mempunyai daya jual.
Itu adalah nama yang sempurna untuk merek mobil. Karena itu, Durant mengadakan pertemuan dengan Louis di mana dia mengusulkan agar mereka berdua membangun perusahaan mobil bersama.
Louis pun setuju. Bersama saudaranya, Arthur, mereka bermitra dengan William Durant dan mendirikan perusahaan Chevrolet pada 1911.
Rencana mereka sederhana. Chevrolet bersaudara akan bekerja merancang kendaraan. Sementara William akan fokus pada sisi pemasaran bisnis.
Dengan bantuan teman dekatnya, Etienne Planche, Louis menghabiskan lebih dari enam bulan merancang mobil enam silinder bergaya.
Mobil ini terbukti memiliki desain yang sama bagusnya dengan keterampilan balap Louis. Hasilnya adalah Classic Six, mobil Chevrolet pertama yang mengusung nama desainernya.
Mobil yang sama juga familiar sebagai The Chevrolet Series C Classic Six. Unit ini hadir dengan mesin berkapasitas 4,8 liter, salah satu yang terbesar dari jenisnya. Mobil dapat mencapai kecepatan tertinggi 65 mil per jam atau 105 km/jam.
Diperkenalkan ke publik pada 1913, Chevrolet Classic Six membuat merek itu terkenal sebagai mobil mewah. Namun dari segi penjualan, produksi mobil itu hanya mencapai 500 unit di tahun pertamanya.
Pertengkaran Dua Pendiri
Sayangnya William tidak puas dengan hasil penjualan tersebut. Keduanya lalu bertemu untuk membahas masa depan Chevrolet Motors.
Louis dan William berdebat hebat dalam pertemuan itu. Louis ingin fokus membangun mobil balap untuk perusahaan. Tetapi Wlliam tidak setuju. Ia bersikeras fokus pada mobil bervolume tinggi dengan harga rendah.
William ingin mengekor Henry Ford. Dia mencoba meyakinkan Louis bahwa hal itu akan menghasilkan banyak uang dan membuat merek mereka terkenal. Tetapi Louis ngotot merek dengan namanya mewakili balapan.
Louis terus bepergian keliling negeri untuk mempromosikan mobil balapnya. Kemudian dia mengambil istirahat sejenak untuk mengunjungi kampung halamannya di Eropa.
Nah sehabis pulang kampung, William ternyata telah merestrukturisasi perusahaan. Chevrolet menjadi pabrikan yang membangun mobil berbiaya rendah dan ini berjalan tanpa persetujuan Louis.
Louis merasa terhina dengan perbuatan mitra bisnisnya itu.
Tetapi ada cerita lain dari perpecahan mereka berdua. William Durant meminta Louis untuk berhenti merokok cerutu murahnya dan beralih ke sesuatu yang lebih eksklusif. Sebab dia sekarang adalah seorang eksekutif di sebuah perusahaan yang sedang berkembang pesat.
Versi istri Durant, maksudnya di sini bukan merek rokok yang tidak disukai suaminya. Melainkan cara Louis Chevrolet memegang rokok tersebut di sudut mulutnya.
Komentar ini sangat menyakiti Louis sehingga ada ungkapan terkenalnya. Dia mengatakan kepada William, “Aku menjualmu mobilku, aku menjual namaku kepadamu. Tetapi aku tidak akan menjual kepribadianku kepadamu.”
Louis Chevrolet Jual Saham
Setelah perselisihan itu, Louis yang merasa pengaruhnya di perusahaan memudar memutuskan untuk meninggalkan perusahaan. Ia kembali ke dunia kesukaannya, balap mobil.
Tetapi pada 1915 Louis mengambil tindakan yang pada akhirnya akan mengorbankan seluruh masa depannya. Ia menjual sahamnya di Chevrolet dan melepaskan kesempatan untuk menjadi salah satu orang terkaya di Amerika.
Kemungkinan besar Louis tidak pernah membayangkan bahwa Chevrolet akan dengan cepat tumbuh menjadi salah satu merek mobil papan atas di industri.
William Durant pun menjadi pemilik tunggal Chevrolet Motors. Karena bebas melakukan apa pun sesuai keinginannya, William melanjutkan rencananya untuk menciptakan mobil ramah anggaran.
Mendirikan Berbagai Pabrikan
Dengan uang hasil dari menjual saham, Louis mendirikan perusahaan motor Frontenac pada 1915. Ia mendedikasikan seluruh waktu dan tenaganya untuk merancang mobil yang sangat cepat. Selama beberapa tahun berikutnya, mobil buatannya menjadi sangat sukses di lintasan.
Louis dan adiknya, Gaston, menguasai trek balap selama beberapa musim. Hingga tahun 1920, Gaston memenangkan trofi balap terbesar di negara itu, Indianapolis 500.
Tetapi ketika Louis merasa bahwa hal-hal yang lebih besar akan datang, Gaston meninggal dalam balapan di Beverly Hills pada 1922. Louis yang sangat sedih karrna kehilangan adiknya lalu bersumpah tidak akan pernah balapan lagi.
Setelah itu peruntungannya mulai memudar. Frontenac Motors berencana membuat prototipe mobil penumpang dengan bantuan investor lain. Tetapi skandal besar yang menyelimuti para investor memaksa mereka untuk mundur dari kesepakatan dan meninggalkan Louis.
Terjebak dengan semua biaya pengembangan prototipe mobilnya, akhirnya Louis mengajukan kebangkrutan.
Tetapi bersama saudaranya, Arthur, Louis bangkit dan mendirikan perusahaan manufaktur bernama Chevrolet Bersaudara. Perusahaan itu fokus pada pengembangan motor untuk mobil dan mesin pesawat ringan pada tahun-tahun berikutnya. Mereka bahkan memperluas bisnis dan distribusinya menembus pasar Kanada, Inggris, hingga Australia.
Sayangnya muncul depresi besar yang memaksa perusahaan baru mereka hanya bertahan beberapa tahun.
Setelah itu, Louis Chevrolet mencoba mendirikan perusahaan pesawat terbang di Indianapolis. Tetapi itu pun terpaksa ditutup karena krisis ekonomi.
Sementara itu, Chevrolet Motors di sisi lain melampaui penjualan Ford pada awal 1930-an. Ini berkat model baru mereka dengan logo internasional berlambang Bowtie.
Sayangnya bagi William Durant, dia juga tidak lagi menjadi bagian dari Chevrolet. Berbagai akuisisi yang ia lakukan membuatnya terlilit utang dalam jumlah besar. Akibatnya, pada tahun 1930-an ia harus menjual perusahaan yang sebelumnya ia beli dari Louis sebelumnya.
Louis Chevrolet sendiri semakin tua dan kehilangan semangat. Ia sampai pada titik tidak sanggup lagi memulai bisnis lain.
Kembali ke Chevrolet dan Kematian Tragis
Louis miskin dan menganggur selama krisis ekonomi terburuk di Amerika. Saat kembali bekerja di Chevrolet yang berkembang pesat itu, ia tidak pernah mendapat sambutan kemeriahan. Ironisnya, di pabrikan itu Louis bekerja sebagai mekanik sederhana di jalur perakitan.
Tak lama kemudian ia mengidap aterosklerosis dan kesehatannya dengan cepat memburuk.
Tahun 1938, penyakit ini memaksa kakinya teramputasi. Ia pun pensiun dari pekerjaannya tanpa uang untuk menutupi masalah kesehatannya. Louis meninggal pada tahun 1941 pada usia 63 tahun karena serangan jantung.
Setelah kematian tragis pendirinya, Chevrolet Motors terus mendominasi penjualan mobil dan mencapai tingkat puncak tertinggi selama tahun 1950-an dan 1960-an.
Saat itu, mereka mengenal Corvet pada tahun 1953, yakni sebuah two-seater convertible yang terbuat dari fiberglass sebagai pengganti baja.
Ini memudahkan dalam merancang bentuk bodi mobil yang bulat. Fenomena baru ini adalah salah satu mobil sport produksi pertama di Amerika dan yang pertama berhasil populer di seluruh negeri.
Kesuksesannya diikuti Chevy Impala yang dengan cepat menjadi hit besar di seluruh Amerika karena desain panjangnya yang luar biasa.
Fitur-fiturnya yang luar biasa membuat impala memecahkan rekor dunia untuk kendaraan terbanyak yang terjual dalam setahun di pasar penjualan mobil Amerika.
Lebih dari satu juta unit terjual, baik pada tahun 1965 maupun 1966. Ini sebuah rekor yang hingga saat ini masih belum terpecahkan.
Inilah kisah Chevrolet dan nasib tragis pendirinya. Berhasil membangun tapi tak bisa mencicipi kesuksesannya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"