KONTEKS.CO.ID – Penyebab rem truk tronton blong Konteks bahas dalam artikel ini. Truk tronton kembali menyebabkan kecelakaan beruntun, kali ini terjadi di Exit Tol Bawen, Semarang, Jawa Tengah.
Pray for Bawen pun menggema menjadi trending topic di Twitter ‘X’. Ribuan warganet melantunkan doa-doa baik bagi para korban.
Kecelakaan maut yang terjadi pada hari Sabtu 23 September 2023, pukul 18.20 WIB, menyebabkan 4 orang meninggal dunia.
Truk tronton memang menjadi momok menakutkan bagi pengguna jalan lainnya. Ketika naas terjadi, jumlah korbannya sangat banyak. Dan pemicu utama laka ini umumnya adalah rem blong.
Pertanyaannya, apa pemicu rem truk blong? Mengutip keterangan Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Achmad Wildan, ada sejumlah pemicu kenapa rem truk tronton tak berfungsi.
Penyebab Rem Truk Tronton Blong
1. Kampas Rem Truk Tronton Terlalu Panas
Kondisi brake fade atau rem truk blong umumnya terjadi lantaran kampas rem keadaannya terlalu panas. Saat menempel ke tromol atau menjepit cakram, kondisinya ialah koefisien gesek nol (0).
Ini layaknya kaca, yakni sopir yang mengoperasikan pedal rem tidak akan mendapatkan deselerasi. “Truk nyelonong terus,” katanya menjelaskan pada sebuah webinar rem blong.
Nah, guna mengantisipasi situasi itu, dia merekomendasikan menghindari penggunaan sistem rem terus menerus ketika melahap jalan menurun.
Sopir bisa memanfaatkan rem mesin atau engine brake. Atau juga bisa rem tambahan yang ada pada bus dan truk, misalnya rem gas buang dan retarder agar kampas rem tidak panas.
2. Truk Tronton Kelebihan Muatan
Wildan menambahkan, truk maupun bus kelebihan muatan juga bisa memicu rem blong. Sebab muatan kendaraan yang berlebih menciptakan energi kinetik saat truk melaju cepat.
Rem pada akhirnya terpaksa bekerja lebih keras guna mengonversi energi kinetik iitu menjadi panas. Lalu sewaktu rem tak lagi sanggup mengkonversinya, maka rem bakal blong.
3. Penyebab Rem Truk Tronton Blong: Kurang Perawatan
Mengingat dampak rem blong sangat mengancam keselamatan sopir dan pengguna jalan lainnya, maka pemeriksaan setiap hari tidak boleh terabaikan.
Misalnya, pemakaian suku cadang yang tak sesuai rekomendasi pabrikan. Pemilik kendaraan besar sebaiknya mengaplikasikan onderdil orisinal dari mere truk. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"