KONTEKS.CO.ID – Nissan telah menyatakan komitmennya untuk meluncurkan kendaraan listrik secara eksklusif di Eropa mulai sedari sekarang.
Lalu sepenuhnya akan menghentikan penggunaan mesin pembakaran internal pada 2030. Pengumuman ini menyelaraskan Nissan dengan mitranya Renault, yang memiliki aspirasi listrik serupa.
CEO Nissan Makoto Uchida, dengan nada tegas, menyatakan, tidak ada jalan untuk kembali sekarang.
Dia menekankan bahwa kendaraan listrik adalah “solusi mobilitas terbaik”. Sangat penting untuk mencapai netralitas karbon yang merupakan landasan visi Ambisi Nissan 2030.
Keyakinan Uchida mencerminkan dedikasi perusahaan terhadap kelestarian lingkungan dan keyakinannya terhadap peran penting EV dalam membentuk lanskap otomotif.
Perjalanan mobil listrik Nissan sudah berjalan dengan lebih dari satu juta pelanggan yang telah merasakan Nissan EV.
Nissan Siapkan Dua Mobil Listrik Baru
EV Arena melaporkan, produsen mobil tersebut telah mengumumkan rencana untuk dua kendaraan baterai-listrik baru khusus untuk pasar Eropa. Salah satunya akan diproduksi di pabrik Nissan Sunderland di Inggris, yang saat ini merupakan lokasi produksi Leaf EV.
Meskipun detail mengenai penerus Leaf masih dirahasiakan, sudah pasti mobil tersebut akan menjadi SUV listrik dan akan mulai terproduksi di pabrik Sunderland pada 2026.
Model masa depan ini telah diintip melalui studi Nissan Chill-Out pada bulan November 2021. Unit menampilkan crossover coupe yang terbangun di atas platform CMF-EV dan menampilkan powertrain AWD motor ganda e-4ORCE dari Ariya.
Model kedua yang direncanakan adalah kendaraan listrik serbabaru, yang siap menggantikan Nissan Micra sebagai kendaraan entry-level merek tersebut. Mobil listrik kompak ini akan diproduksi oleh Renault di Douai, Prancis, berbagi lini produksi dengan Renault 5 yang sepenuhnya listrik.
Menambah kesan sporty pada jajaran produk listriknya, Nissan memperkenalkan Concept 20-23 di London. Tergambarkan sebagai “mobil listrik perkotaan yang sporty”, konsep ini mengeksplorasi versi tiga pintu dari Micra EV mendatang, yang pengumumannya pada awal 2022.
Rencana Besar
Ambisi mobil listriknya tidak berhenti di situ. Perusahaan telah meningkatkan target kendaraan listriknya, dan berkomitmen meluncurkan 19 model baterai-listrik baru pada 2030.
Pada tahun fiskal yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2027, Nissan mengantisipasi bahwa 98% penjualannya di Eropa akan berasal dari kendaraan listrik, yang mencakup kendaraan listrik sepenuhnya dan hibrida.
Dalam upaya untuk membuat kendaraan listrik lebih mudah terakses, Nissan berupaya memperkenalkan teknologi bebas kobalt. Ini untuk mengurangi biaya baterai kendaraan listrik sebesar 65% pada tahun fiskal 2028.
Selain itu, perusahaan juga bersiap untuk meluncurkan kendaraan listrik pertama dengan teknologi serbaguna baterai solid-state (ASSB) pada tanggal yang sama.
Peralihan ke jajaran produk serba listrik bukan hanya strategi bisnis pabrikan. Ini adalah komitmen terhadap planet.
Perusahaan percaya bahwa kendaraan listrik bertenaga terbarukan adalah kunci untuk mencapai netralitas karbon dan memenuhi visi Ambisi 2030 mereka.
Langkah merek untuk beralih ke kendaraan listrik sepenuhnya di Eropa pada 2030 menyelaraskan mereka dengan Renault. Tetapi juga menempatkan mereka pada posisi kompetitif di pasar kendaraan listrik yang berkembang pesat, di mana kemampuan beradaptasi dan inovasi adalah kekuatan pendorongnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"