KONTEKS.CO.ID – Pemerintah Inggris mendorong skema penggunaan kamera atau CCTV antisuara bising guna mengidentifikasi pengendara dengan suara mobil atau motor terlalu keras.
Skema CCTV antisuara bising dimulai pada Oktober 2022 ini di Bradford. Pemerintah Inggris menempatkan satu unit kamera sebelum nantinya diuji ke wilatah lain di Inggris beberapa bulan berikutnya.
CCTV antisuara bising terdiri dari kamera video bersama beberapa mikrofon, yang dapat ‘menentukan’ kendaraan bersuara keras saat mereka lewat. Ini memungkinkan polisi untuk mendeteksi pengendara dengan knalpot ilegal atau mereka yang mengakali mesinnya.
Departemen Transportasi (DfT) telah menginvestasikan Rp5,3 miliar untuk skema CCTV antisuara bising. Mereka menilai kebisingan jalan dapat berkontribusi pada serangan jantung, stroke, dan demensia.
Mereka juga mengklaim kehilangan produktivitas akibat gangguan tidur dan biaya kesehatan diperkirakan mencapai Rp175,6 triliun.
Untungnya bagi pengendara sepeda motor, kemungkinan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. DfT mengonfirmasi kepada MCN bahwa kamera ini akan disetel untuk tingkat kebisingan 85dB, jauh di atas 80dB yang harus dipatuhi oleh sepeda motor.
Sementara itu, sejumlah sepeda motor legal jalanan mampu mencapai volume suara lebih dari 100dB. Di antaranya, suara yang dihasilkan superbike terbaru.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"