KONTEKS.CO.ID – Menteri Energi dan Sumber Daya Miniral, Arifin Tasrif, memberikan bocoran harga BBM Pertalite pada November 2022 sehubungan terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD).
Diketahui, nilai tukar rupiah atas dolar AS melemah hingga Rp15.500 per USD. Tentunya pelemahan ini dapat memengaruhi harga BBM lantaran Indonesia berstatus pengimpor minyak.
Bagi Arifin, harga BBM dipengaruhi banyak faktor, misalnya harga minyak bumi di pasar global. Tetapi harga jual BBM Pertalite di November 2022 tidak bakal naik. ” Enggak,” ungkap Menteri ESDM ketika ditanya wartawan kemungkinan harga BBM pertalite naik di Jakarta, baru-baru ini.
Arifin menerangkan, harga BBM ini amat dipengaruhi oleh kondisi global yang penuh ketidakpastian. Kondisi dunia tentunya ikut berimbas pada harga minyak bumi. Sebelumnya, harga minyak minyak sempat turun ke USD84 per barel dan naik kembali ke level USD94.
“Perang (Rusia vs Ukraina) belum selesai dan pascaperang juga belum tentu kondisinya normal,” ucapnya.
Sekadar informasi, harga BBM subsidi Pertalite dijual Rp10.000 per liter atau naik dari Rp7.650. Harga ini berlaku per 3 September 2022. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"