KONTEKS.CO.ID – Mobdin Kapolri Jenderal Hoegeng Imam Santoso ada dalam artikel informatif ini. Sekadar informasi, Hoegeng resmi Polri ajukan kepada pemerintah untuk menjadi Pahlawan Nasional.
Beliau terkenal dengan kejujuran semasa hidupnya mengabdi untuk bangsa Indonesia. Salah satunya terkait penggunaan mobil dinas alias mobdin.
Jenderal Pol (Purn) Hoegeng menjabat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) kelima, tepatnya pada periode 1968-1971.
Seusai purnatugas sebagai Kapolri, Hoegeng terpercaya menjadi Menteri/Sekretaris Presidium Kabinet.
Keluarga Terlarang Pakai Mobdin Kapolri Jenderal Hoegeng
Kembali ke mobil dinas Kapolri Jenderal Polisi Hoegeng, Beliau pernah menolak dengan tegas pemberian mobil dinas dan mobil pemberian. Ia setia dengan mobil dinas tuanya.
Bagi banyak abdi negara lainnya, mindset penggunaan mobdin melekat bukan hanya pada dirinya sebagai pegawai negara. Melainkan juga bagi orang lain, dalam hal ini keluarga.
Otomatis, penggunaannya bukan hanya untuk kepentingan dinas tapi hal lainnya di luar pekerjaan sebagai abdi negara.
Ini berbeda jauh dengan prinsip yang Hoegeng pegang. Prinsip yang klop dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76 Tahun 2015, bahwa mobil dinas tergunakan sebagai alat angkutan darat bermotor dinas operasional jabatan di dalam negeri untuk melaksanakan tugas dan fungsinya.
Hoegeng sangat tegas soal mobil dinas. Sejak dulu ia terkenal melarang orang lain meminjam mobil dinasnya. Bahkan kepada keluarganya sendiri.
Mengutip laman Antara, tiga anaknya ikut terlarang memanfaatkan mobdin Kapolri Jenderal Pol Hoegeng untuk keperluan apapun.
Merujuk laman resmi Pemprov Jawa Tengah, almarhum Hoegeng menggunakan mobil Jeep keluaran tahun 1969. Mobdinnya khas dengan “inisial” tanda bintang empat tertera di Toyota Jeep tersebut.
Nah mobil dinasnya inilah yang Hoegeng pakai untuk melakukan kegiatan dinasnya ke mana-mana.
Kekhasan lain dari mobdin Hoegeng adalah adanya tulisan “Ini mobil dinas dan tidak dipinjamkan” di dalam mobil tersebut.
Simpati Ganjar Pranowo untuk Kejujuran Hoegeng
Kejujuran Kapolri Jenderal Polisi Hoegeng mendapat simpati mantan Gubernur Jateng yang juga capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo. Selain sosok polisi pejuang, almarhum adalah pribadi yang berkomitmen integritas luar biasa.
“Dalam mobil jeep Pak Hoegeng, di dalamnya dulu ada tulisan ‘Ini mobil dinas dan tidak dipinjamkan’. Beliau adalah jenderal yang punya komitmen integritas luar biasa,” kata Ganjar mengutip laman Pemprov Jateng.
Cerita lain terungkap melalui Jurnal Swadesi terbitan tahun 2021. Jurnal menuturkan Hoegeng pernah mendapatkan fasilitas mobil dinas seusai pensiun sebagai Kapolri dan menjadi menteri.
Saat itu Beliau mendapatkan dua unit mobil dinas. Satu terperuntukkan untuk Hoegeng, sedangkan satu lainnya untuk keperluan keluarga.
Tetapi mobil dinas kedua yang tertujukan untuk keluarga hampir ditolaknya. Alasannya unik, Hoegeng tak punya cukup garasi untuk parkirnya.
Namun di lain sisi, dia wajib mematuhi aturan Sekretariat Negara. Hingga akhirnya Hoegeng menerima mobdin kedua tersebut tapi terparkir di rumah Sekretarisnya, yakni Soedharto Martopoespito.
Hoegeng juga menepis pemberikan mobil Mazda model kotak dari konglomerat Agus Musin Dasaad. Iae tertawari dengan syarat membawa surat pemberitahuan.
Tetapi ia ngotot memegang teguh prinsipnya untuk tidak menerima suatu pemberian. Oleh sebab itu, mobil yang pemberian tersebut langsung Hoegeng serahkan ke temannya.
“Mudah-mudahan tidak hanya mobilnya, tapi orang yang dahulu menumpang mobil ini patut kita jadikan bapak bangsa. Mudah-mudahan kita semua akan belajar integritas yang dimiliki seorang Hoegeng,” kata Ganjar. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"