KONTEKS.CO.ID – Pemerintah tengah giat mendorong ekosistem mobil listrik berbasis baterai. Tapi, di balik itu, Presiden Jokowi juga mendukung pengembangan mobil hidrogen.
Indonesia sendiri tercatat sebagai produsen nikel terbesar di dunia. Ini adalah material yang banyak tergunakan sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik.
Nikel jelas mendukung pengembangan industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang berfokus pada pembangunan ekonomi hijau dan berkelanjutan.
Dukungan pemerintah teralisasikan dengan percepatan implementasi KBLBB melalui sejumlah regulasi. Antara lain, insentif bea masuk atas impor KBLBB Roda 4 sebesar 0%, serta insentif PPnBM untuk KBLBB Roda 4 dalam rangka percepatan investasi industri KBLBB Roda 4 di Indonesia.
Selain itu, mengutip laman Kemenkeu, Rabu 7 Februari 2024, ternyata Indonesia juga telah menjajaki potensi hydrogen fuel cell. Ini sebagai bagian dari upaya untuk mempromosikan solusi energi yang berkelanjutan dan bersih.
Kendaraan atau mobil hidrogen selama ini menjadi pusat R&D pabrikan Jepang, semacam Toyota dan Honda. Mereka mengembangkan bahan bakar hidrogen jauh sebelum mobil listrik merajalela di dunia.
Bahkan sampai sekarang, pabrikan otomotif Jepang masih ngotot mengembangkan hidrogen sebagai bahan bakar. Walaupun pasarnya masih kecil dan pasar sudah kadrung akrab dengan mobil listrik atau EV.
RI Kembangkan Mobil Hidrogen: Update Pertumbuhan Industri Otomotif
Industri otomotif terus mencatatkan kinerja yang memuaskan bagi ekonomi nasional. Kontribusi ekspor produk otomotif nasional terhadap total ekspor produk manufaktur tahun 2023 tumbuh signifikan 5,96% dibandingkan tahun 2022 sebesar 5,14%.
Merujuk data Gaikindo, pada bulan Desember 2023 penjualan kendaraan bermotor roda 4 atau lebih tercatat sebanyak 85.284 unit.
Secara komulatif, penjualan kendaraan bermotor roda 4 atau lebih di tahun 2023 sebesar 1.005.802 unit. Sementara, untuk penjualan domestik mobil listrik tercatat sebesar 17.147 unit dan ekspor mobil listrik 1.504 unit.
Indonesia sendiri sudah memproduksi mobil listrik sebanyak 15.358 unit dan mobil hybrid sebanyak 27.710 unit di tahun 2023. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"