KONTEKS.CO.ID – Motor listrik BYD terbahas dalam artikel ini. BYD adalah pembuat baterai kendaraan listrik terbesar kedua di dunia, dengan pangsa pasar global sebesar 15,8% pada tahun 2023.
Baterai BYD umumnya tergunakan pada mobil listrik dan penyimpanan alat tulis. Namun penggunaan massal pada sepeda motor listrik, sepeda elektronik, dan kendaraan roda dua lainnya mereka hindari.
Hal ini mungkin akan segera berubah. Sebab perusahaan hari ini, Minggu 3 Maret 2024, mengumumkan akan meningkatkan investasi, penelitian dan pengembangan baterai kendaraan roda dua alias motor listrik.
FinDreams, anak perusahaan baterai yang sepenuhnya milik BYD, hari ini mem-posting di WeChat bahwa mereka akan memproduksi baterai yang aman dan andal untuk pasar kendaraan roda dua.
Perusahaan akan berkolaborasi dengan berbagai pihak ketiga untuk mengembangkan baterai yang dapat tertempatkan di dalam ruangan. “Misi kami adalah membiarkan orang menggunakan baterai tanpa rasa khawatir,” kata perusahaan itu mengumumkan, mengutip Car News China.
Motor Listrik BYD Gunakan Teknologi Anti-Kebakaran
Pernyataan itu muncul setelah 15 orang tewas dan 44 luka-luka dalam kebakaran di sebuah bangunan tempat tinggal di distrik Yuhuatai di Nanking pada 23 Februari 2024.
Kebakaran tersebut terduga berasal dari area parkir kendaraan roda dua, dan meski penyebab pastinya masih terselidiki. Namun kebakaran tersebut memicu diskusi sengit di China tentang keamanan skuter elektronik.
Sejak itu, beberapa kota di China melarang warganya memarkir kendaraan roda dua di dalam gedung.
Menurut data dari Biro Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Nasional, pada 2023 ada laporan 21.000 kendaraan roda dua listrik yang mengalami kebakaran. Jumlah ini naik 17,4% ketimbang tahun 2022.
Biro Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Nasional China mencatat, pada 2022 terdapat 18.000 kebakaran kendaraan roda dua listrik. Jumlah itu meningkat 23,4% daripada tahun 2021.
Spesifikasi Teknis Keselamatan untuk Baterai Lithium-Ion untuk Sepeda Motor Listrik yang dirilis tahun lalu, menggabungkan kinerja baterai dalam berbagai keadaan tak terduga atau lingkungan unik.
Hal ini mencakup skenario seperti baterai terkena kejadian tak terduga. Seperti kompresi, getaran, jatuh bebas, atau saat baterai dioperasikan dalam kondisi khusus. Misalnya, tekanan udara rendah atau suhu ekstrem.
Selain itu, kriteria seperti cangkang ketahanan api, ketahanan pegangan, dan kedap air juga teruraikan dalam spesifikasinya.
Pengalaman Membangun EV
BYD sudah memiliki pengalaman dengan sepeda motor listrik. Pada Juli 2023, BYD menandatangani kontrak dengan merek kendaraan roda dua Singapura Scorpio Electric untuk merakit skuter listrik pertama mereka X1 di Shenzhen untuk pasar China.
Meskipun X1 diproduksi oleh BYD, tapi tidak terlengkapi dengan baterai LFP BYD. Melainkan dengan paket baterai dari Samsung.
“Perkembangan X1 terlalu maju untuk kita alihkan. Namun kami sedang berdiskusi dengan BYD untuk menggunakan baterainya untuk produk masa depan,” komentar Scorpio Electric kepada Businesstimes.
Apalagi, pada tahun 2022, BYD menggandeng merek sepeda motor Spanyol Nerva untuk memasok baterai LFP ke sepeda motor listrik barunya. Nerva Exe E-Scooter diluncurkan pada bulan Februari tahun yang sama dengan baterai LFP 5,76 kWh dan dapat mengisi daya 0-80% dalam 3,5 jam. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"