KONTEKS.CO.ID – Hyundai Kia recall terkabarkan di sini. Hyundai Motor Group meluncurkan kampanye recall atau penarikan besar-besaran terhadap sejumlah kendaraan listrik di tiga mereknya.
Sejauh ini terbatas pada pasar Korea Selatan, kampanye tersebut berupaya untuk mengatasi masalah dengan unit kontrol pengisian daya terintegrasi (ICCU).
Penarikan kembali tersebut mempengaruhi kendaraan listrik berbasis platform E-GMP, termasuk Hyundai Ioniq 5 dan Ioniq 6, Genesis GV60, GV70, dan G80 EV, serta Kia EV6.
Secara keseluruhan, perusahaan harus memperbaiki 169.932 kendaraan di Korea Selatan yang ICCU-nya mungkin rusak. Ini dapat menyebabkan kendaraan kehilangan tenaga saat berada di jalan.
Hal ini menjadikannya penarikan kendaraan terbesar yang berbasis platform E-GMP khusus listrik sejak diluncurkan pada 2021, menurut Business Korea, melansir Senin 18 Maret 2024.
Namun, ungkap laman Carscoops, Senin 18 Maret 2024, jika Hyundai memutuskan untuk memperluas penarikan ke pasar lain, pabrikan Korea mungkin perlu menarik kembali sebanyak 500.000 kendaraan tambahan.
Hyundai KIA Recall: Pelanggan di AS Juga Mengeluhkan Hal yang Sama
Dan ada alasan untuk percaya bahwa hal itu mungkin terjadi. Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) memulai penyelidikan terhadap ICCU kendaraan ini pada Juni 2023.
Laporan awalnya menunjukkan bahwa arus berlebih dapat terjadi pada bagian tersebut, merusak transistor, dan mencegah pengisian ulang baterai 12V.
NHTSA mengatakan mereka telah menerima 30 keluhan mengenai masalah ini di AS. Laporan pemilik mendengar suara letupan keras, diikuti pesan peringatan di dasbor mereka.
Sementara beberapa pemilik hanya mengalami pengurangan daya, ada pula yang kehilangan daya sepenuhnya.
Hyundai dan Kia telah menyadari masalah ini selama beberapa waktu, dan telah menawarkan perbaikan gratis kepada pemiliknya sejak tahun lalu, menurut Business Korea.
Namun, kini mereka memutuskan untuk melakukan penarikan kembali karena laporan pemadaman listrik terus berdatangan.
Untuk mengatasi masalah ini, grup Hyundai berencana memasang pembaruan perangkat lunak di semua kendaraan yang terkena dampak. Jika diperlukan, ICCU juga akan mereka ganti seluruhnya.
Hyundai tidak asing dengan penarikan kendaraan listrik besar-besaran. Pada tahun 2021, mereka mempersingkat masa pakai Kona EV generasi pertama di Korea Selatan menyusul penarikan kembali sekitar 100.000 kendaraan secara global.
Namun, dalam kasus tersebut, masalah yang menyebabkan terjadinya kampanye, dan memperburuk reputasi kendaraan, adalah meningkatnya risiko kebakaran. Tidak ada indikasi bahwa permasalahan ICCU dapat menimbulkan dampak serupa.
Belum terketahui apakah kebijakan recall ini juga akan menyasar produk mobil listrik Hyundai dan KIA di Indoneia. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"