KONTEKS.CO.ID – Inggris tengah diterpa isu bahan bakar minyak (BBM) yang mudah membeku di mesin kendaraan di saat musim dingin. Padahal BBM ini tengah dikampanyekan sebagai bahan bakar standar baru yang lebih ramah lingkungan.
“Dapat dengan mudah membeku!” keluh pengemudi di Inggris terkait BBM E10.
RAC, perusahaan jasa otomotif Inggris yang berkantor pusat di Walsall, memperkirakan, ada sekitar 600.000 kendaraan tua dan mobil klasik yang tidak boleh menggunakan E10. Bahkan disarankan untuk terus menggunakan BBM E5.
Laman express.co.uk melaporkan, pengemudi telah diingatkan tentang penggunaan E10 yang berpotensi membeku ketika suhu turun. Rencananya E10 akan menjadi grade standar di semua SPBU di Inggris dan proses ini sudah berjalan.
Bahan bakar E10, dibandingkan dengan E5, mengandung persentase bio-etanol yang lebih tinggi yang membuatnya lebih ramah lingkungan.
Namun bio-etanol yang ditambahkan ini lebih suka bercampur dengan air dibandingkan bensin. Selama musim dingin ada lebih banyak uap air di udara, yang berarti lebih banyak air.
Dengan pemikiran itu, Dorry Potter, ahli mobil dan barang bekas untuk National Scrap Car, memperingatkan para pengemudi.
“Di mana ada cukup air untuk bercampur dengan bio-etanol meninggalkan bensin dan bergabung dengan air untuk membentuk lapisan terpisah di bagian bawah tangki bahan bakar,” katanya lagi.
Apa yang terjadi kemudian adalah saluran bahan bakar diambil dari campuran alkohol berair ini, dan memompanya langsung ke mesin.
“Dan sementara pada suhu musim dingin khas Inggris, bensin dan solar sangat tidak mungkin membeku, kondensasi air yang tertinggal di saluran bahan bakar kosong dari campuran air bio-etanol ini dapat dengan mudah membekukan dan mencegah bahan bakar mencapai mesin Anda,” tutur Potter.
Ini dapat menyebabkan mobil tidak berjalan selama musim dingin dan tentunya kerusakan. “Cara terbaik bagi pengendara dengan mobil yang menggunakan E10 dapat membantu mencegah hal ini adalah memastikan mobil mereka digunakan secara teratur sepanjang musim dingin,” tambahnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"