KONTEKS.CO.ID – Musim hujan yang umumnya disertai dengan kondisi jalan banjir atau banyak genangan, menuntut masyarakat agar lebih berhati-hati dalam berkendara.
Terkait jalanan banjir, Sony Susmana, ahli safety driving dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), menyayangkan masih banyak orang Indonesia yang tidak peduli dengan kondisi banjir di jalanan.
“Persiapan di musim hujan itu penting dan disarankan tidak mengabaikan bahaya genangan air dan nekat menerobosnya,” saran Sony.
Dia juga menggarisbawahi, mengetahui apa yang perlu dilakukan pada saat banjir pun sangatlah penting guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya, kerusakan kendaraan yang kemudian dapat mempengaruhi nilai jual kendaraan.
Berikut hal yang wajib diperhatikan saat berkendaraan di jalanan banjir:
Cek kondisi sekitar pada saat banjir
Pada saat banjir para pengendara akan mengalami kesulitan dalam melihat jalan. Namun ada beberapa cara yang dapat digunakan sebagai indikator ketinggian banjir:
- Cek trotoar
- Tanaman perdu
- Ban kendaraan untuk indikasi ketinggian banjir
Terdapat tiga ketinggian trotoar yang dapat ditemukan pada jalan raya di Indonesia, yakni 5 cm, 10 cm, dan 15 cm. Namun jika trotoar tidak dapat ditemukan, para pengendara bisa memeriksa ketinggian banjir menggunakan ban mobil kendaraan di mana rata-rata ketinggian ban mobil adalah 40 cm.
Sejumlah mobil SUV masih mampu melewati banjir dengan ketinggian satu ban. Namun, jika ketinggian banjir sudah melewati ketinggian ban, disarankan untuk berhenti saja.
Jangan gegabah dalam menerobos banjir
Bagi para pemilik kendaraan besar perlu untuk mengetahui cara-cara yang aman saat menerobos banjir. Pengendara disarankan tidak gegabah walau merasa kendaraan besar mampu menerobos banjir dengan aman.
Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan saat menerobos banjir.
a. Jangan injak pedal gas pada saat menerobos banjir
Sony menjelaskan, pada jarak yang ingin ditempuh relatif pendek sehingga ingin menerobos banjir, sebaiknya membiarkan mobil berjalan tanpa perlu menginjak pedal gas. Alasannya karena jika pedal gas diinjak ada kemungkinan air dapat masuk ke dalam air filter.
b. Jangan memaksa untuk menerobos banjir jika air sudah tinggi
Jika ketinggian banjir sudah cukup tinggi, disarankan tidak memaksa untuk melewati. Hal ini dikarenakan bahwa adanya kemungkinan air untuk masuk dan bahkan menutup bagian air intake kendaraan.
“Rata-rata ketinggian pada air intake itu sama dengan lampu utama, dan posisinya ada yang mengarah ke bawah, posisinya berbeda-beda pada setiap mobil. Intinya, jika air intake tertutup oleh air, maka ada kemungkinan mesin untuk mengalami water hammer atau blok mesin dapat pecah. Kalau sudah seperti ini, kemungkinan kerusakan pada kendaraan itu besar,” sebut Sony.
Jika memang ketinggian banjir sudah sangat tinggi, lebih baik kendaraan ditinggalkan saja. Meninggalkan kendaraan itu tidak menjadi masalah, selama mesin mobil mati, maka tidak akan terjadi water hammer.
c. Periksa bagian bawah kendaraan setelah melewati banjir
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah memeriksa mobil setelah melewati banjir. Hal ini sering terabaikan karena secara kasat mata kendaraan terlihat dalam kondisi baik.
Padahal kalau bagian bawah mobil terendam banjir ada kemungkinan besar terjadi rembesan pada karpet mobil, karena pada bagian bawah mobil terdapat floor drain.
Sony juga menambahkan, jika tidak diperiksa dan dibersihkan, maka kendaraan akan berjamur dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Binatang bermunculan pada saat musim hujan/banjir
Dengan turunnya hujan secara berkala dan juga banjir yang menutupi permukaan jalan, banyak binatang akan keluar dari tempat tinggal mereka dan mencoba untuk mencari tempat yang hangat atau berteduh. Hal ini juga perlu diwaspadai oleh para pengendara.
Itulah beberapa hal penting yang perlu diperhatikan oleh para pemilik kendaraan dengan tujuan agar tetap aman dan selamat sampai tujuan. Sekaligus memastikan kondisi kendaraan tetap dalam kondisi yang baik dan bebas banjir.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"