KONTEKS.CO.ID – Pertalite menghilang di sejumlah wilayah di Tanah Air. Sementara di Jakarta dan Tangerang, sejumlah SPBU sudah tak lagi melayani pembelian BBM bersubsidi tersebut.
Di luar Pulau Jawa, tepatnya Linggang Bigung, Kecamatan Linggang Bigung, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, warga kebingungan dengan Pertalite yang menghilang belakangan ini.
Akibatnya, terjadi antrean panjang pengisian BBM di sejumlah Agen Premium Minyak dan Solar ( APMS). Antrean mengular hingga ke luar APMS, baik motor maupun mobil.
Pengendara mobil yang ikut mengantre mengungkapkan, pemandangan yang sama juga terjadi di kawasan Ibu Kota Sendawar.
“Beberapa hari belakangan memang susah dapat BBM Pertalite. Ini saja Pertamax harus sabar antre panjang juga,” keluhnya, mengutip Minggu 21 April 2024.
Pertalite juga sulit ia temukan di eceran. Sehingga dirinya harus ikut antrean panjang di APMS untuk dapatkan BBM.
Sementara ada kurir setempat yang mengaku mendapatkan Pertalite di eceran, tapi dengan harga menjulang. Dari sebelumnya tertinggi hanya Rp13.000 per botol (liter), kini mencapai Rp15.000-20.000.
Kelangkaan Pertalite juga terkabarkan warga Kotabumi, Lampung, alami. Sementara di Jakarta dan Tangerang sejumlah SPBU sudah tak lagi melayani pembelian BBM bersubsidi tersebut.
Berdasarkan penelusuran, pada awal Januari 2024, SPBU Pertamina 31.122.03 di kawasan Simpruk, Permata Hijau, Jakarta Selatan sudah tak lagi menyediakan Pertalite sejak Rabu 10 Januari 2024.
Pengelola SPBU sudah menghapus logo Pertalite di plang depan yang menginformasikan beragam BBM produksi Pertamina dengan harganya.
Lalu saat wacana pembatasan BBM subsidi mulai menggema lagi, SPBU Pertamina 34.116.08 di daerah Pos Pengumben, Jakarta Selatan, sejak Kamis 18 April 2024 lalu sudah menggeser dispenser Pertalite.
Warganet juga mengabarkan SPBU 31.122.04 di Jalan Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan juga sudah tak lagi menjual Pertalite di bulan April ini.
Pertalite Menghilang, Menteri ESDM Pastikan Ada Pembatasan BBM Subsidi di Bulan Juni 2024
Pekan lalu, Menteri ESDM, Arifin Tasrif, kembali mengingatkan rencana pembatasan Pertalite. Bahkan memastikan kapan regulasi itu berjalan.
Tasrif mengatakan, pemerintah masih menggodok revisi Peraturan Pemerintah (PP) No 191 Tahun 2024 tentang tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM).
Revisi ini meliputi batasan kategori kendaraan yang boleh mengonsumsi BBM bersubsidi. Menteri ESDM meyakini penerapan aturan konsumsi BBM bersubsidi itu akan teradopsi pada bulan Juni 2024. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"