KONTEKS.CO.ID – Honda Motor Co. akan menghentikan produksi sepeda motor populernya dengan mesin 50 cc atau lebih kecil pada 2025.
Ini sebagai dampak dari berkurangnya penjualan dan standar emisi yang lebih ketat.
Produksi sepeda kecil Honda Motor Co. mencapai 2,78 juta unit pada tahun puncaknya yaitu di 1982.
Namun popularitas sepeda bantuan listrik dan skuter listrik yang meluas telah berkontribusi pada penurunan penjualan dalam beberapa tahun terakhir.
Di Jepang, mengutip Asahi Shimbun, Selasa 16 Juli 2024, sepeda motor dengan kapasitas mesin 50 cc atau kurang terklasifikasikan sebagai Kelas 1. Sedangkan motor dengan kapasitas mesin 51 dan 125 cc masuk kategori Kelas 2.
Kendaraan golongan 1 yang menjadi moda transportasi populer bagi para pekerja komuter dan pelajar, memerlukan Surat Izin Mengemudi (SIM) untuk sepeda motor.
Menurut Asosiasi Produsen Otomotif Jepang Inc., 150.000 sepeda motor dengan mesin 50 cc atau lebih kecil terproduksi pada tahun 2022. Jumlahnya turun hingga 5% dari produksi puncaknya.
Selain itu, moped Kelas 1 tidak dapat lagi terproduksi setelah November 2025. Yakni, ketika standar emisi kendaraan baru diperkenalkan di Jepang karena gagal memenuhi standar tersebut.
Karena perbaikan mesin memerlukan biaya yang besar, asosiasi industri produsen mobil meminta pemerintah meninjau kembali klasifikasi sepeda motor.
Badan Kepolisian Nasional sedang mempertimbangkan untuk merevisi undang-undang terkait yang mengizinkan pengendara sepeda motor ber-SIM untuk mengoperasikan sepeda motor mini dengan kapasitas mesin 125 cc atau kurang. Dan tentunya dengan output maksimum yang pabrikan kurangi.
Honda telah menjadi pemimpin di pasar moped, terkenal dengan seri Super Cub yang terproduksi sejak tahun 1958.
Perseroan berniat melanjutkan produksi dan penjualan moped dengan kapasitas mesin 110 cc dan 125 cc, termasuk Super Cub. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"