KONTEKS.CO.ID – Startup yang berbasis di California, Drako, telah menyelesaikan model produksi keduanya, hyper-SUV listrik murni yang disebut Dragon.
Drako GTE berbasis Fisker Karma dibangun didasarkan pada monocoque serat karbon, dengan powertrain motor quad yang menghasilkan 2.000 hp tenaga yang luar biasa.
Dragon Drako berukuran panjang 199 inci (mm), lebar 81 inci (mm), dan tinggi 63 inci (mm), dengan berat 2.254 kg. Ini membuatnya sedikit lebih panjang, lebih lebar, dan lebih pendek dari Tesla Model X.
SUV pertama Drako dirancang oleh Lowie Vermeersch dan tim GranStudio-nya di Italia. Mobil menampilkan dua pintu gullwing besar, garis atap bergaya coupe, velg 23 inci, dan aero agresif termasuk lubang di gril yang mengarah ke kap mesin dan penopang terbang.
Di dalam kabin terdapat lima tempat duduk, ada layar sentuh besar 17,1 inci untuk infotainment, kluster instrumen digital lebih kecil, dua layar untuk kamera pengganti cermin, dan dua tablet sama besar di sandaran kursi untuk penumpang belakang.
Perusahaan mengklaim Dragon adalah “SUV hiper-mewah produksi paling kuat, tercepat, dan tercepat dalam sejarah”. Memang, dengan output gabungan 2.000hp, akselerasi 0-97 km/jam dalam 1,9 detik, seperempat mil 9 detik, dan kecepatan tertinggi lebih dari 322 km/jam, dengan mudah mengungguli SUV produksi lainnya dengan powertrain ICE, hybrid, dan EV.
Sebagai perbandingan, Tesla Model X Plaid yang merupakan pemegang gelar saat ini menghasilkan 1.020 hp, berakselerasi 0-97 km/jam dalam 2,5 detik, melakukan seperempat mil 9,9 detik, dan berada di puncak keceparan 262 km/jam.
Carscoops mencatat, angka Tesla telah dikonfirmasi dalam kehidupan penggunaan keseharian. Sementara Drako hanya memberi kita perkiraan karena belum diproduksi.
Model ini didasarkan pada struktur serat karbon yang menurut Drako menghemat 50% dari berat sasis sambil menawarkan dua kali kekakuan struktural dibandingkan SUV konvensional.
Baterai yang dipasang di lantai mobil sanggup melahap jalan sejauh 676 km dari perkiraan jangkauan EPA. Baterainya mendukung pengisian daya 500 kW, meskipun Drako tidak memberi informasi kapasitasnya.
Suspensi adaptif mengubah ground clearance tergantung pada mode yang dipilih, dengan 6,4 inci (163 mm) di Tarmac; 8,4 inci (213 mm) di Cruise; dan hingga 2,4 inci (315 mm) di Overland.
Rotor keramik karbon berukuran 420 mm (16,5 inci) dengan kaliper 10 piston di depan dan 410 mm (16,1 inci) dengan kaliper 6 piston di belakang.
Drako Dragon generasi pertama akan dilepas seharga Rp4,5 miliar. Jika berminat, pabrikan hanya menyediakan 99 unit dengan biaya pemesanan Rp78 juta.
Pengiriman Drako Dragon ditargekan sebelum tahun 2026. Sementara produksi yang direncanakan sebanyak 5.000 unit per tahun. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"