KONTEKS.CO.ID – Menperin, Agus Gumiwang, membocorkan ciri-ciri mobil listrik yang akan mendapatkan subsidi harga dari pemerintah. Salah satunya, harga di bawah Rp800 juta.
Pemerintah, kata Menperin, tengah menghitung berapa harga mobil listrik yang berhak mendapatkan insentif pajak. “Ya, bisa saja mobil listrik di bawah harga Rp800 juta. Ini bisa saja, belum final ya,” ungkapnya di Jakarta, baru-baru ini.
Di samping harga, Menperin pernah menyebut subsidi harga mobil listrik senilai Rp80 juta diberikan untuk EV yang diproduksi di Indonesia.
Nah, kalau merujuk bocoran-bocoran dari Menperin, dapat kita tebak bahwa ada empat model mobil listrik yang berhak mengantongi insentif negara. Masing-masing Wuling Air EV, Hyundai Ioniq 5, DFSK Gelora E, serta Mini EV.
Seperti apa empat mobil listrik tersebut, berikut penjelasannya:
Hyundai Ioniq 5
Hyundai Ioniq 5 adalah kendaraan listrik pertama yang pernah dibangun di Indonesia. Hyundai Indonesia menawarkan empat model Ioniq di Tanah Air.
Yaitu, Ioniq 5 prime standard range (Rp748 juta), Ioniq 5 prime long range (Rp789 juta), Ioniq 5 signature standard range (Rp809 juta), dan Ioniq 5 signature long range (Rp859 juta).
Model prime standard dan signature standard Ioniq 5 bisa melaju dari 0-100 km/jam dalam waktu 8,5 detik. Sedangkan, prime long range serta signature long range bisa membuat mobil berlari 0-100 km per jam hanya 7,4 detik.
Bicara daya jelajah, prime standard serta signature standard bisa menempuh jalanan sejauh 384 km. Lalu varian prime long range jarak tempuhnya 481 km dan tipe signature long range 451 km.
Wuling Air ev
Mobil listrik besutan Wuling itu diumumkan pada pertengahan 2022. Dan sejak saat itu pula Wuling Air ev mendapatkan respons pasar.
Pabrikan menyediakan dua varian Air EV yang dibangun di Indonesia. Pertama model standar range yang sanggup melahap jalanan sejauh 200 km. Mobil ini dijual seharga Rp250 juta.
Sementara model long range dengan jarak tempuh lebih jauh yakni 300 km dibanderol Rp300 juta.
Wuling Air EV pertama dimodali baterai Litium Ferro-Phosphate; IP67 rating berkapasitas baterai 17,3 kWh/115 V. Butuh waktu 8,5 jam untuk mengisi daya hingga penuh dari posisi 0%.
Untuk Air EV long range membawa baterai sama, tapi berkapasitas lebih besar yakni 26,7 kWh/115 V. Baterai memerlukan waktu pengecasan hanya 4 jam dengan 6,6 kW AC.
DFSK Gelora E
PT Sokonindo Automobile (DFSK) menegaskan perusahaan bakal membangun secara lokal mobil listrik Gelora E di pabriknya Cikande, Serang, Banten mulai tahun 2023.
Dengan demikian, harga jual Gelora E di Indonesia dipastikan kompetitif.
Bahkan, CEO PT Sokonindo Automobile, Alexander Barus percaya perakitan lokal DFSK Gelora E bisa menurunkan harga hingga ratusan juta rupiah. Yakni, Rp100 juta hingga Rp150 jutaan.
Gelora E sendiri untuk saat ini masih didatakngkan secara impor utuh atau completely built up (CBU). Harganya tembus mulai Rp484 juta.
Mini EV DFSK
Di samping itu, mobil listrik Mini EV pada semester kedua (Juni-Desember) 2023 juga dijanjikan diproduksi di pabrik Indonesia.
DFSK mengklaim Mini EV mirip Wuling Air EV. Untuk harganya, mobil bertenaga baterai ini kemungkinan bakal dijual dengan harga di bawah Rp220 juta. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"