KONTEKS.CO.ID – Pemerintah menggelar program konversi sepeda motor berbahan bakar minyak (BBM) ke listrik. Sayangnya, biaya konversi tersebut sangat mahal, hampir seharga satu unit Honda Beat.
“Berdasarkan kondisi sekarang, biayanya Rp15 juta per motor. Pemilik motor bisa mendapatkan pinjaman dari perbankan (untuk konversi),” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif di Gedung Kementerian ESDM, baru-baru ini.
Sementara lama konversi dari BBM ke listrik hanya dua jam. Disebutkan Arifin, biaya itu dapat ditekan kalau program konversi semakin masif. Karena itu, pemerintah tengah berupaya agar masyarakat dapat tertarik untuk mencoba konversi ini.
Di Indonesia, ungkap dia, ada 120 juta motor dan 10 tahun ke depan motor baru yang sekarang usianya sudah 10 tahun. “Kemudian motor ini pakai BBM kira kira 3-4 liter per hari, kalau dikali 120 juta itu sama dengan 700.000 barel crude yang dipakai. Sementara pakai motor listrik cuma ngecas saja,” paparnya.
Subsidi
Sementara, Kementerian Perhubungan bersama Kementerian Keuangan tengah berdiskusi agar ada subsidi untuk program konversi motor listrik. Dengan harapan minat masyarakat terhadap program konversi semakin meningkat.
“Kami berdiskusi agar diupayakan ada subsidi konversi untuk pertama kali kendaraan motor ini. Baik mereka yang punya kementerian/lembaga dan masyarakat,” kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"