KONTEKS.CO.ID – Suzuki mengambil langkah menuju mesin masa depan yang lebih ramah lingkungan. Mereka mengumumkan akan memperkenalkan model listrik pertamanya pada 2024 dan akan memiliki delapan (8) model EV pada 2030.
“Pabrik (Suzuki) telah lama memiliki komitmen terhadap netralitas karbon, tetapi ini adalah pertama kalinya mereka mengumumkannya kepada publik,” kata Direktur Sepeda Motor Suzuki, GB Paul De Lusignan, kepada MCN.
“Secara pribadi, saya senang melihat pabrik membuat pernyataan itu secara terbuka dan memperjelas komitmen Suzuki,” tambahnya.
Sebuah pernyataan yang dirilis pada Kamis, 27 Januari 2023, mengumumkan, bahwa Suzuki akan membawa sepeda motor listrik baru ke pasar pada 2024 untuk pasar ukuran kecil hingga menengah. Sebanyak delapan model plug-in kemudian ditetapkan untuk muncul pada tahun 2030.
Untuk mendukung klaim tersebut, Suzuki mengatakan mereka akan menginvestasikan 12,4 miliar poundsterling dalam R&D dan 15,5 miliar poundsterling lebih lanjut dalam belanja modal pada 2030.
Sebanyak 3,1 miliar poundsterling dari jumlah itu akan digunakan untuk investasi terkait baterai. Modal ini mencakup semua operasi Suzuki, bukan hanya sepeda motor, tetapi merupakan indikasi yang baik dari niat mereka untuk terus membuat sepeda motor.
De Lusignan tidak dapat mengkonfirmasi pada tahap ini apakah model listrik pertama akan datang ke Inggris. “Apa yang kami lihat di Eropa dan Inggris adalah dorongan nyata menuju netralitas karbon atau nol emisi, jadi ada tekanan untuk menghadirkannya. barang ke Inggris,” tambahnya.
Ini tidak semua tentang sepeda motor listrik. Dengan pengumuman ini, maka membiarkan pintu terbuka untuk bahan bakar E di sepeda berkapasitas lebih besar, dengan fokus pada netralitas karbon daripada hanya emisi knalpot.
“Mereka berbicara tentang tiga opsi berbeda di sekitar mesin pembakaran internal,” tambah bos Suzuki GB itu.
Mereka berbicara tentang gas alam terkompresi, biogas, dan campuran etanol dan ketiganya menjadi cara potensial untuk membuat mesin pembakaran internal netral karbon.
“Kami sedang meneliti dan mengerjakan semua itu, dan saya pikir di masa depan apa yang datang ke pasar mana pun akan sebagian bergantung pada infrastruktur di pasar, sebagian lagi bergantung pada regulasi di pasar,” cetusnya.
Selama wawancara di pameran perdagangan internasional Eicma, Manajer Grup Pemasaran Sepeda Motor untuk Eropa, Amerika Utara, dan Oseania, Nobuo Fuji mengatakan kepada MCN, salah satu alasan mereka meninggalkan MotoGP pada akhir 2022 adalah untuk lebih fokus pada keberlanjutan. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"