KONTEKS.CO.ID – Moge bekas atau motor gede seken langsung membanjiri marketplace berbasis otomotif di awal pekan ini.
Banyaknya moge bekas yang dijual di marketplace seperti OLX. disinyalir imbas dari dibubarkannya klub motor gede BlastingRijder DJP. Ini adalah komunitas penggemar moge di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.
Berdasarkan pantauan KONTEKS.CO.ID, ada sekitar delapan moge bekas yang dijual di platform tersebut dalam tiga hari terakhir, seusai pembubaran BlastingRijder DJP oleh Sri Mulyani.
Di antara moge tersebut adalah Harley Street 500 Nik 2015 Vines & Hance dengan harga Rp205 juta. Lalu Harley Davidson Fatboy 114 keluaran 2020 seharga Rp750 juta.
Belum diketahui pasti apakah banyaknya unit moge seken yang masuk ke platform jual-beli motor bekas adalah milik PNS DJP atau bukan. Hanya momennya bersamaan dengan dibubarkannya klub moge DJP.
Sebelumnya diberitakan, Menkeu Sri Mulyani pun memerintahkan Dirjen Pajak Suryo Utomo untuk membubarkan komunitas tersebut. “Beberapa hari ini beredar di berbagai Media cetak dan online foto dan berita Dirjen Pajak Suryo Utomo mengendarai Motor Gede (Moge) bersama klub BlastingRijder DJP yaitu komunitas pegawai pajak yang menyukai naik motor besar,” tulis Sri Mulyani di akun Instagram pribadinya, @smindrawati, dilansir Minggu, 26 Februari 2023.
Menyikapi pemberitaan tersebut, lanjut Menkeu Sri Mulyani, dia menginstruksi beberapa hal kepada Dirjen Pajak. Pertama, Suryo Utomo diminta menjelaskan kepada masyarakat atau publik mengenai jumlah harta kekayaan Dirjen Pajak dan dari mana sumbernya seperti yang dilaporkan pada LHKPN.
“Meminta agar klub BlastingRijder DJP dibubarkan. Hobi dan gaya hidup mengendarai Moge -menimbulkan persepsi negatif masyarakat dan menimbulkan kecurigaan mengenai sumber kekayaan para pegawai DJP,” katanya tegas.
“Bahkan apabila moge tersebut diperoleh dan dibeli dengan uang halal dan gaji resmi; mengendarai dan memamerkan moge bagi Pejabat/Pegawai Pajak dan Kemenkeu telah melanggar azas kepatutan dan kepantasan publik,” tandasnya.
Dia menilai apa yang dilakukan para pegawai Ditjen Pajak bersama atasannya telah mencederai kepercayaan masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"