KONTEKS.CO.ID — Fakta Erythritol sebagai pengganti gula. Apakah benar adanya? Simak ulasan selengkapnya di dalam artikel berikut ini.
Erythritol adalah sejenis gula alkohol yang umum berguna sebagai pengganti gula dalam makanan dan minuman.
Secara kimiawi, erythritol adalah senyawa alditol atau poliol, yang membuatnya melalui fermentasi glukosa oleh bakteri tertentu seperti Moniliella pollinis.
Erythritol memiliki rasa manis yang hampir sama dengan gula, namun memiliki kelebihan yang signifikan dengan gula.
Kelebihan Erythritol sebagai berikut:
Pertama, erythritol memiliki kandungan kalori yang sangat rendah. Sebenarnya, erythritol hampir tidak memiliki kalori sama sekali, sehingga cocok bagi mereka yang ingin mengurangi asupan kalori dalam diet mereka.
Kedua, erythritol tidak mempengaruhi kadar gula darah, sehingga cocok bagi penderita diabetes atau orang yang memperhatikan kadar gula darah mereka.
Ketiga, erythritol tidak menyebabkan kerusakan gigi seperti halnya gula, sehingga cocok bagi mereka yang ingin menjaga kesehatan gigi mereka.
Erythritol umumnya tersedia dalam bentuk kristal putih yang mudah larut dalam air. Hal ini memudahkan penggunaannya dalam pembuatan makanan dan minuman.
Erythritol dapat berguna sebagai pengganti gula dalam kopi atau teh, kue, roti, dan berbagai jenis makanan dan minuman lainnya.
Meskipun mengonsumsi erythritol dalam jumlah yang wajar dianggap aman, namun beberapa orang mungkin mengalami efek samping seperti sakit perut, diare, dan kembung jika mengonsumsinya dalam jumlah yang terlalu banyak.
Oleh karena itu, disarankan untuk mengonsumsinya dengan bijak dan memperhatikan dosis yang dianjurkan.
Secara keseluruhan, erythritol adalah alternatif yang sehat dan rendah kalori untuk gula biasa. Selain itu, erythritol juga membantu mengurangi risiko kerusakan gigi dan pengaruh pada kadar gula darah.
Bagi mereka yang ingin mengurangi asupan gula dan kalori dalam diet mereka, erythritol adalah pilihan yang baik dan sehat.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"