KONTEKS.CO.ID – Leukosit tinggi, juga dikenal sebagai leukositosis, terjadi ketika jumlah sel darah putih dalam darah melebihi batas normal.
Sel darah putih atau leukosit bertanggung jawab untuk melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit. Ketika terjadi peningkatan jumlah sel darah putih, maka hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang mendasar.
Penyebab Leukosit Tinggi
1. Infeksi: Infeksi bakteri atau virus adalah salah satu penyebab umum leukositosis. Sel darah putih dilepaskan untuk melawan infeksi dan melindungi tubuh. Peningkatan jumlah sel darah putih dapat menjadi pertanda adanya infeksi dalam tubuh.
2. Inflamasi: Inflamasi terjadi ketika tubuh mengalami cedera atau iritasi. Sel darah putih dilepaskan untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Peningkatan jumlah sel darah putih juga bisa menjadi tanda adanya inflamasi dalam tubuh.
3. Stres: Stres kronis bisa memicu produksi hormon stres, seperti kortisol, yang bisa memicu peningkatan jumlah sel darah putih.
4. Reaksi Alergi: Alergi juga bisa menjadi penyebab leukositosis. Alergi memicu produksi histamin, yang bisa memicu produksi sel darah putih.
5. Kanker: Beberapa jenis kanker, seperti leukemia dan limfoma, menyebabkan produksi sel darah putih yang tidak terkendali.
Akibat Leukosit Tinggi
1. Infeksi: Leukositosis bisa menjadi pertanda adanya infeksi dalam tubuh. Peningkatan jumlah sel darah putih bisa membantu tubuh untuk melawan infeksi. Namun, jika infeksi tidak diobati, bisa menyebabkan komplikasi kesehatan yang lebih serius.
2. Masalah Kesehatan Serius: Leukositosis juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius seperti leukemia atau limfoma.
Jika leukositosis tidak diobati, maka akan meningkatkan risiko terjadinya komplikasi kesehatan yang lebih serius seperti kegagalan organ dan kerusakan pada sistem kekebalan tubuh.
3. Gangguan Fungsional: Leukositosis bisa menyebabkan gangguan fungsional pada organ tubuh. Misalnya, jika terjadi peningkatan produksi sel darah putih dalam sistem sirkulasi, maka hal tersebut bisa menyebabkan pembekuan darah dan masalah kesehatan lainnya.
4. Komplikasi Selama Kehamilan: Leukositosis juga bisa menyebabkan komplikasi selama kehamilan seperti pre-eklampsia dan komplikasi plasenta.
5. Resiko Kematian: Jika leukositosis tidak diobati, maka hal tersebut bisa menyebabkan kematian akibat kegagalan organ atau infeksi yang tidak diobati dengan baik.
Bagaimana cara mendiagnosis leukositosis?
Untuk mendiagnosis leukositosis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan pasien.
Dokter juga akan mengambil sampel darah untuk dilakukan tes darah lengkap atau complete blood count (CBC). Pada tes darah lengkap, dokter akan memeriksa jumlah sel darah putih dalam darah. Jika jumlah sel darah putih melebihi batas normal, maka akan didiagnosis dengan leukositosis.
Selain tes darah lengkap, dokter juga bisa melakukan tes tambahan untuk menentukan penyebab leukositosis. Beberapa tes tersebut antara lain:
1. Tes Urin: Tes urin bisa membantu dokter menentukan apakah infeksi saluran kemih atau penyakit ginjal bisa menjadi penyebab leukositosis.
2. Tes Fungsi Hati: Tes fungsi hati bisa membantu dokter menentukan apakah penyakit hati atau peradangan pada hati bisa menjadi penyebab leukositosis.
3. Tes Kultur Darah: Tes kultur darah bisa membantu dokter menentukan jenis bakteri atau virus yang menyebabkan infeksi.
4. Tes Sumsum Tulang: Tes sumsum tulang bisa membantu dokter menentukan apakah leukositosis disebabkan oleh leukemia atau limfoma.
Bagaimana cara mengobati leukositosis?
Pengobatan leukositosis tergantung pada penyebabnya. Jika leukositosis disebabkan oleh infeksi, maka pengobatan akan difokuskan pada mengobati infeksi. Dokter akan memberikan antibiotik atau obat antivirus sesuai dengan jenis infeksi yang terjadi.
Jika leukositosis disebabkan oleh alergi atau inflamasi, maka dokter akan meresepkan obat antiinflamasi atau antihistamin untuk mengatasi gejala dan mengurangi produksi sel darah putih.
Jika leukositosis disebabkan oleh penyakit yang lebih serius seperti leukemia atau limfoma, maka pengobatan akan difokuskan pada kemoterapi, radioterapi atau transplantasi sumsum tulang.
Pengobatan leukositosis tergantung pada penyebabnya. Jika disebabkan oleh infeksi, maka pengobatan akan difokuskan pada mengobati infeksi. Jika disebabkan oleh penyakit yang lebih serius, maka pengobatan akan difokuskan pada kemoterapi, radioterapi atau transplantasi sumsum tulang.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala leukositosis seperti demam, sakit kepala, kelelahan, dan gangguan pada sistem pencernaan. Dengan pengobatan yang tepat, risiko terjadinya komplikasi kesehatan yang serius bisa dikurangi.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"