KONTEKS.CO.ID —Â Penyakit mata ikan pada kulit, juga dikenal sebagai verruca plantaris, adalah kondisi umum yang ditandai oleh pertumbuhan berkerak pada permukaan kulit.
Meskipun biasanya tidak berbahaya, penyakit ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan dalam aktivitas sehari-hari.
Artikel ini akan menjelaskan penyebab penyakit mata ikan pada kulit, terutama berfokus pada virus yang menjadi penyebab utama dan faktor-faktor predisposisi yang berperan dalam perkembangan penyakit ini.
Virus sebagai Penyebab Utama Penyakit Mata Ikan
Penyakit mata ikan pada kulit disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). HPV adalah keluarga virus yang terdiri dari lebih dari 100 jenis, dan beberapa di antaranya diketahui berkontribusi terhadap perkembangan penyakit ini.
Dalam kasus ini, virus HPV tipe 1, 2, 4, dan 60 sering dikaitkan dengan penyakit mata ikan pada kulit.
Virus ini biasanya masuk ke dalam lapisan kulit yang rusak melalui kontak langsung dengan permukaan yang terinfeksi atau melalui area yang lembap, seperti kolam renang umum atau kamar mandi.
Faktor-faktor Predisposisi
Selain papillomavirus, ada beberapa faktor-faktor predisposisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan penyakit mata ikan pada kulit. Adapun beberapa faktor tersebut adalah:
Paparan langsung: Kontak langsung dengan permukaan yang terinfeksi atau dengan orang yang telah terinfeksi HPV dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan penyakit mata ikan pada kulit.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari berjalan telanjang kaki di area umum yang lembap dan menjaga kebersihan pribadi.
Kelembapan: Kulit yang lembap dan terus-menerus terkena gesekan atau tekanan dapat memfasilitasi masuknya virus HPV ke dalam lapisan kulit yang rusak. Oleh karena itu, kebersihan dan menjaga kulit tetap kering adalah langkah pencegahan yang penting.
Sistem kekebalan tubuh yang melemah: Sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi virus HPV dan perkembangan penyakit mata ikan pada kulit.
Kondisi seperti diabetes, HIV/AIDS, atau penggunaan obat imunosupresan dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi.
Pencegahan dan Pengobatan
Meskipun penyakit mata ikan pada kulit umumnya tidak berbahaya, langkah-langkah pencegahan dan pengobatan dapat diambil untuk mengurangi ketidaknyamanan dan mempercepat pemulihan. Adapun langkah untuk mengatasinya sebagai berikut:
- Hindari kontak langsung dengan permukaan yang terinfeksi atau dengan orang yang telah terdiagnosis penyakit mata ikan pada kulit.
- Tetapkan kebersihan pribadi yang baik, termasuk menjaga kulit tetap bersih dan kering.
- Jaga kekebalan tubuh dengan menjalani gaya hidup sehat, seperti makan makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan mendapatkan istirahat yang cukup.
- Jika terjadi pertumbuhan yang mencurigakan pada kulit, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Pada beberapa kasus, perawatan medis mungkin diperlukan untuk menghilangkan pertumbuhan mata ikan pada kulit.
Prosedur yang umum dilakukan termasuk krioterapi (penggunaan suhu dingin), pembedahan laser, dan penggunaan obat-obatan topikal. Dokter yang berkompeten akan menentukan perawatan yang sesuai berdasarkan kondisi individu.
Mata ikan pada kulit disebabkan oleh infeksi human papilloma virus (HPV) dan faktor-faktor predisposisi tertentu.
Menghindari kontak langsung dengan permukaan terinfeksi, menjaga kebersihan kulit, dan menjaga sistem kekebalan tubuh yang sehat dapat membantu mencegah dan mengatasi penyakit ini.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika terdapat pertumbuhan yang mencurigakan pada kulit untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.
Dengan langkah-langkah pencegahan dan perawatan yang tepat, penyakit yang disebabkan papiloma virus pada kulit dapat diatasi dengan efektif.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"