KONTEKS.CO.ID — Minyak jelantah, yang merupakan minyak bekas penggorengan, bisa kita temukan dalam berbagai industri pemrosesan makanan dan rumah tangga.
Namun, penggunaan berulang kali minyak jelantah memiliki konsekuensi serius terhadap lingkungan dan kesehatan.
Artikel ini akan membahas beberapa hal terkait minyak jelantah yang penting untuk kita ketahui agar bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Berbahaya untuk Digunakan Kembali
Minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa berbahaya yang terbentuk saat penggorengan, seperti peroksida dan epioksida, yang bersifat karsinogenik (penyebab kanker).
Selain itu, kualitas minyak juga akan semakin menurun setiap kali kita gunakan kembali, dan titik asapnya akan menurun. Oleh karena itu, penting untuk tidak menggunakan minyak ini lebih dari 2 atau 3 kali penggorengan.
Untuk mengetahui apakah minyak jelantah masih layak kita gunakan, bisa dengan memeriksa baunya. Jika sudah berbau tengik, minyak tersebut harus kita ganti.
Metode lainnya adalah dengan memanaskan beberapa sendok makan minyak tersebut lalu mencium baunya. Warna minyak yang semakin gelap dan pekat juga menunjukkan kualitas buruk dan sebaiknya segera kita ganti.
Cara Membuang yang Benar
Penting untuk membuang minyak jelantah dengan benar dan bertanggung jawab. Minyak harus kita simpan dalam wadah yang tertutup, di tempat yang sejuk, kering, dan aman.
Apabila telah terkumpul dalam jumlah yang cukup, carilah program daur ulang minyak jelantah yang tersedia oleh layanan pengelolaan sampah di wilayah Anda.
Hindari membuang minyak ini ke wastafel, saluran air, atau tanah, karena dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.
Pemanfaatan Secara Kreatif
Selain membuangnya dengan benar, minyak jelantah juga dapat kita manfaatkan secara kreatif. Kita bisa menggunakannya untuk membuat sabun, sebagai bahan bakar lampu minyak, bahkan biodiesel yang lebih ramah lingkungan.
Bisa juga untuk pembuatan pakan hewan, namun sebaiknya tidak kita lakukan di tingkat rumah tangga. Hal ini lebih cocok bila produsen pakan ternak yang melakukan pengolahannya karena memiliki proses yang lebih rumit.
Dengan memahami bahaya dan dampak negatif dari penggunaan berulang minyak jelantah kita dapat menjaga kesehatan kita.
Serta mengikuti langkah-langkah yang tepat dalam membuangnya bisa membantu kita mengurangi pencemaran lingkungan.
Mengoptimalkan penggunaannya adalah langkah kecil namun berarti dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesehatan kita sehari-hari.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"