KONTEKS.CO.ID — Pada zaman yang serba cepat ini, pola makan yang tidak sehat sering kali menjadi salah satu penyebab utama masalah kesehatan yang berkaitan dengan kolesterol tinggi.
Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke, yang merupakan penyakit mematikan yang menjadi ancaman bagi banyak orang di seluruh dunia.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui jenis makanan apa yang harus dihindari jika Anda memiliki kolesterol tinggi.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa makanan yang sebaiknya dihindari saat Anda memiliki kolesterol tinggi, serta argumen yang mendasari pemilihan tersebut.
Makanan Olahan dan Cepat Saji
Makanan olahan dan makanan cepat saji adalah salah satu jenis makanan yang sebaiknya dihindari bagi mereka yang memiliki kolesterol tinggi.
Makanan olahan sering kali mengandung jumlah kolesterol jenuh yang tinggi dan lemak trans yang berbahaya.
Lemak trans ditemukan dalam makanan yang mengandung minyak kelapa sawit dan minyak kelapa, serta makanan olahan seperti kue kering, keripik, dan makanan cepat saji.
Lemak trans diketahui meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuh, sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular.
Selain itu, makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi juga sebaiknya dihindari. Lemak jenuh terutama ditemukan dalam produk hewani seperti daging merah, mentega, keju, dan kulit ayam.
Lemak jenuh diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah, sehingga meningkatkan risiko terjadinya plak di pembuluh darah dan pembentukan sumbatan yang mengakibatkan serangan jantung atau stroke.
Meskipun tubuh membutuhkan lemak untuk fungsi yang sehat, penting untuk memilih lemak sehat seperti lemak tak jenuh tunggal yang terdapat dalam alpukat, ikan salmon, dan kacang-kacangan.
Konsumsi makanan tinggi kolesterol juga sebaiknya dihindari. Makanan tinggi kolesterol termasuk kuning telur, otak, dan hidangan laut tertentu seperti udang dan kerang.
Kolesterol yang dikonsumsi melalui makanan juga dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, terutama pada individu yang rentan terhadap masalah kolesterol tinggi.
Meskipun beberapa penelitian baru menunjukkan bahwa kolesterol yang terdapat dalam makanan mungkin tidak memiliki dampak yang signifikan pada kadar kolesterol dalam darah, tetap disarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi kolesterol dengan bijak.
Makan Buah-buahan
Selain makanan yang harus dihindari, sangat penting untuk mencatat bahwa pentingnya menggantikan makanan yang tidak sehat dengan makanan yang sehat dan bergizi.
Menambahkan makanan yang mengandung serat larut seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dalam darah.
Serat larut membentuk lapisan yang melapisi dinding usus, menghambat penyerapan kolesterol ke dalam aliran darah, dan mempromosikan ekskresi kolesterol melalui tinja.
Penting juga untuk mengonsumsi asam lemak omega-3 yang terdapat dalam ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan tuna.
Asam lemak omega-3 dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik dan mengurangi peradangan dalam tubuh.
Selain itu, mengganti sumber protein hewani dengan sumber protein nabati seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan kedelai juga dapat membantu mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol jahat.
Dalam kesimpulan, menjaga kolesterol dalam batas yang sehat adalah langkah penting untuk kesehatan jangka panjang.
Dengan menghindari makanan olahan, makanan cepat saji, makanan tinggi kolesterol, dan makanan tinggi lemak jenuh, serta dengan menggantinya dengan makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, ikan berlemak, dan sumber protein nabati, kita dapat mengendalikan kadar kolesterol dalam darah.
Namun, perlu diingat bahwa setiap orang memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda, dan berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter adalah langkah bijak untuk menentukan diet yang tepat bagi individu dengan kolesterol tinggi.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"