KONTEKS.CO.ID – Antraks merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis dan dapat menyerang manusia serta hewan. Bakteri ini menghasilkan toksin yang mempengaruhi berbagai sistem tubuh dan dapat menyebabkan gejala yang serius.
Meskipun antraks jarang terjadi pada manusia, penyakit ini memiliki potensi yang sangat berbahaya dan dapat berakibat fatal jika tidak diobati dengan tepat.
Penyebab utama antraks adalah infeksi oleh bakteri Bacillus anthracis. Bakteri ini dapat ditemukan dalam tanah dan dapat bertahan dalam kondisi lingkungan yang ekstrem, seperti tanah yang kering atau beku.
Manusia dan hewan dapat terinfeksi melalui kontak langsung dengan spora bakteri, seperti melalui luka terbuka pada kulit, menghirup spora yang tercemar udara, atau mengonsumsi daging yang terinfeksi.
Gejala antraks pada manusia dapat bervariasi tergantung pada jenis infeksi. Terdapat tiga jenis utama antraks yang terjadi pada manusia:
1. Antraks Kulit (Cutaneous Anthrax)
Jenis ini adalah yang paling umum terjadi. Gejalanya meliputi munculnya lesi kulit yang terlihat seperti luka kemerahan yang kemudian berkembang menjadi bisul yang berkerak dan berbatas jelas.
Lesi biasanya tidak sakit atau hanya sedikit terasa gatal. Jika tidak diobati, infeksi ini dapat menyebar ke sistem tubuh yang lebih dalam.
2. Antraks Paru (Pulmonary Anthrax)
Jenis ini lebih jarang terjadi dan biasanya disebabkan oleh menghirup spora bakteri yang terdapat dalam udara. Gejalanya awalnya mirip dengan flu, seperti demam, batuk, sesak napas, dan nyeri dada. Namun, kondisi ini dapat berkembang menjadi pneumonia berat dan menyebabkan kegagalan pernapasan yang mematikan jika tidak diobati segera.
3. Antraks Usus (Gastrointestinal Anthrax)
Jenis ini sangat jarang terjadi dan biasanya disebabkan oleh mengonsumsi daging yang terinfeksi. Gejalanya meliputi mual, muntah, demam, nyeri perut, diare berdarah, dan peradangan usus. Antraks usus dapat menyebabkan komplikasi serius dan membutuhkan perawatan medis yang intensif.
Penting untuk segera mencari perawatan medis jika Anda mencurigai terinfeksi antraks. Dokter akan melakukan diagnosis berdasarkan gejala, riwayat paparan, dan tes laboratorium.
Pengobatan antraks melibatkan pemberian antibiotik yang tepat, seperti penisilin, sefalosporin, atau fluoroquinolon, serta terapi suportif untuk mengontrol gejala.
Pencegahan antraks melibatkan langkah-langkah seperti menghindari kontak dengan hewan yang mungkin terinfeksi, menghindari konsumsi daging yang tidak dimasak dengan baik, menggunakan peralatan pelindung saat berurusan dengan hewan atau bahan yang terkontaminasi, serta vaksinasi pada hewan ternak yang rentan terhadap antraks.
Antraks adalah penyakit serius yang membutuhkan perhatian medis segera. Penting untuk mengenali gejalanya dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Dengan perawatan yang tepat dan pencegahan yang baik, risiko terinfeksi antraks dapat dikurangi secara signifikan.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"