KONTEKS.CO.ID — Operator produksi memegang peran krusial dalam industri manufaktur, dengan tugas dan tanggung jawab untuk mengoperasikan mesin produksi guna menghasilkan produk jadi atau setengah jadi di perusahaan tersebut.
Selain itu, operator produksi juga bertanggung jawab dalam mengoperasikan peralatan dan mesin lainnya yang membantu proses pembuatan, pengemasan, perakitan, dan langkah-langkah lainnya dalam proses produksi barang.
Para operator produksi umumnya bekerja di pabrik atau gudang, dan beberapa di antaranya juga bekerja dalam distribusi barang.
Meskipun tugas operator produksi dapat bervariasi antara perusahaan, ada beberapa tugas inti yang hampir serupa di antara mereka.
Tugas utama operator produksi mencakup:
- Menguasai dan memiliki keterampilan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Melalui keterampilan ini, perusahaan dapat memasarkan produk mereka secara luas dan mendapatkan minat konsumen.
- Mengatur dan mengontrol penggunaan bahan baku dalam proses produksi agar menghasilkan produk jadi sesuai dengan ketetapan target dari perusahaan. Hal ini meliputi pemilihan bahan berkualitas dan menjaga mutu kualitas produk.
- Melaksanakan kebijakan dan rencana produksi sesuai harapan perusahaan sebagai bentuk loyalitas dalam pekerjaan.
- Memahami proses kerja sesuai dengan standar keamanan dan keselamatan dalam bekerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan atau situasi buruk.
- Mengontrol dan mengoperasikan proses produksi agar berjalan lancar dan tidak menghasilkan produk cacat.
Operator produksi juga perlu memiliki berbagai keahlian untuk menjalankan tugas mereka dengan baik. Beberapa keahlian yang dibutuhkan oleh operator produksi antara lain:
- Koordinasi tangan dan mata yang baik.
- Mematuhi praktik-praktik keamanan kerja guna menjaga kesehatan dan keselamatan operator produksi dan rekan kerja lainnya.
- Fisik dan stamina yang kuat agar tidak mudah lelah.
- Berpikiran kritis untuk mengidentifikasi masalah dengan cepat, menemukan solusi, dan mengimplementasikan perbaikan.
- Kemampuan komunikasi yang baik dalam bekerja bersama tim dan kolaboratif guna mencapai komunikasi yang efektif dan efisien.
- Pemahaman tentang teknologi berbantuan komputer, seperti CAD, karena banyak peran dalam produksi dan manufaktur yang mengharuskan penggunaan teknologi tersebut.
- Keandalan yang tinggi agar manajer dan supervisor dapat mempercayakan pekerjaan pada mereka untuk bekerja dengan efektif dan efisien.
- Keinginan untuk berlatih dan berlatih lebih lanjut guna pengembangan diri dan mencari peluang untuk menjadi lebih baik dalam bidang mereka.
- Pemahaman tentang praktik perampingan manufaktur untuk meningkatkan efisiensi kerja.
- Keterampilan dalam proses membuat struktur, suku cadang, dan produk logam.
- Keterampilan pengelasan, yaitu keterampilan produksi dan manufaktur yang melibatkan penggabungan bahan, seperti logam, menggunakan panas yang terfokus.
- Keterampilan dalam mesin pengerjaan logam untuk membuat bentuk, struktur, atau bahan dari logam menggunakan mesin khusus yang dirancang untuk tujuan tersebut.
- Kemampuan dalam merawat dan memperbaiki mesin.
Dalam bidang operator produksi, perusahaan umumnya memiliki kualifikasi khusus dalam perekrutan. Contohnya, perusahaan A membutuhkan minimal lulusan SMK/SMA dengan pengalaman di bidang yang sama, serta kemampuan mengoperasikan mesin tertentu.
Sementara itu, perusahaan B mencari operator produksi dengan pengalaman minimal 1 tahun dalam industri minuman tertentu, khususnya dalam mengoperasikan mesin tertentu dan bersedia bekerja dengan shift yang berbeda.
Kualifikasi ini menunjukkan bahwa perusahaan mengharapkan operator produksi memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.
Dengan memiliki kualifikasi dan keahlian yang relevan, operator produksi dapat berkontribusi secara maksimal dalam memastikan kelancaran dan keberhasilan proses produksi dalam industri manufaktur.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"