KONTEKS.CO.ID – Ulat sagu merupakan tahap larva dari kumbang palem merah. Meskipun berbentuk ulat dan terlihat menjijikkan, faktanya ulat sagu menjadi bahan makanan yang lazim di beberapa daerah di Indonesia khususnya Indonesia Timur.
Fakta unik ulat saguÂ
Ditemukan di batang pohon yang tumbang
Ulat sagu adalah tahap larva dari kumbang. Anda dapat menemukan ulat ini pada sisa-sisa batang pohon sagu. Pohon sagu memiliki banyak zat tepung yang menjadi makanan bagi ulat sagu.
Metamorfosis
Kumbang betina akan meletakkan telur di batang pohon bekas tandukan kumbang lain. Telur menetas menjadi larva yang tumbuh menjadi ulat yang berukuran sebesar ibu jari dan berwarna putih. Setelah itu, ulat berkembang menjadi kumbang dewasa selama 3–6 bulan.
Memiliki Banyak Kandungan Gizi
Meskipun terdengar tidak biasa, ulat sagu juga memiliki manfaat kesehatan. Kaya akan protein, asam lemak esensial, dan nutrisi penting lainnya, ulat ini dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi dan meningkatkan imunitas
Bahan Makanan
Siapa sangka, ulat sagu bisa menjadi hidangan kuliner yang unik, lezat dan kaya akan gizi. Ulat sagu biasanya diolah menjadi sate, tumis, dan makanan lainnya.
Anda dapat menemukan hidangan dengan bahan ulat sagu di daerah timur Indonesia.Â
Pemicu Alergi
Meskipun memiliki kandungan gizi yang kaya, faktanya tak semua orang cocok dengan kuliner berbahan dasar ulat sagu. Sebagian orang merasakan alergi seperti sesak nafa, gatal-gatal saat mengkonsumsinya.
Kuliner Ekstrem
Menjadi hidangan yang sering dijumpai tak lantas menjadikan ulat sagu menjadi hidangan yang disukai orang. Sebagian merasa bergidik saat melihat hidangan berbahan dasar ulat sagu. Hal ini lantas menjadikan ulat sagu menjadi salah satu makanan ekstrim yang menarik untuk mencobanya.
Bahan makanan yang tak biasa, tekstur yang unik membuat ulat sagu menjadi hidangan yang menarik wisatawan yang berkunjung ke daerahnya.
Walaupun mengonsumsi ulat sagu memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan, tetap harus menjaga kebersihan saat hendak mengonsumsinya dan penting untuk memastikan bahwa ulat sagu telah bersih sebelum mengkonsumsinnya.
Meskipun bermanfaat bagi pencernaan, kesehatan gigi dan tulang, serta memiliki kemampuan melawan infeksi dari mikroba, kelebihan asupan protein dalam tubuh justru dapat mengakibatkan masalah pencernaan seperti sembelit, diare, kembung, dan kram perut.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"