KONTEKS.CO.ID — Penyakit kudis atau skabies adalah infeksi kulit yang terakibatkan oleh tungau Sarcoptes scabiei.
Penyakit ini dapat memengaruhi siapa saja, tetapi sering kali menyebar melalui kontak fisik dekat dalam keluarga, sekolah, atau bahkan di panti jompo.
Kudis dapat menjadi masalah kesehatan yang serius jika tidak diobati dengan tepat. Artikel ini akan membahas gejala kudis, bagaimana penyakit ini menular, serta langkah-langkah pencegahan dan pengobatan yang diperlukan.
Gejala Kudis yang Umum
Salah satu gejala kudis yang paling umum adalah rasa gatal yang amat sangat di area di mana tungau bersarang. Gejala lainnya termasuk:
- Ruam Merah dan Munculnya Benjolan: Ruam kecil yang merah dan benjolan-benjolan mungkin muncul di kulit. Ini sering terjadi di area seperti pergelangan tangan, siku, ketiak, selangkangan, dan area genital.
- Sensasi Gatal yang Parah: Gatal pada kudis seringkali lebih parah di malam hari dan dapat mengganggu tidur. Rasa gatal yang ekstrem dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang.
- Garis atau Terowongan di Kulit: Tungau kudis seringkali membuat terowongan kecil yang terlihat seperti garis tipis atau goresan di kulit. Ini adalah tempat di mana tungau bergerak dan berkembang biak.
- Iritasi dan Infeksi Kulit: Garukan terus-menerus karena gatal dapat menyebabkan iritasi kulit dan risiko infeksi bakteri.
Cara Kudis Menular
Kudis menular dan cepat menyebar melalui kontak fisik dekat dengan orang yang terinfeksi atau dengan barang-barang yang terkontaminasi. Beberapa cara penularan kudis meliputi:
- Kontak Kulit-ke-Kulit: Kontak kulit langsung dengan seseorang yang memiliki kudis adalah cara paling umum penularan. Ini bisa terjadi melalui berjabat tangan, berpelukan, atau berhubungan seksual.
- Kontak Barang-Barang Terkontaminasi: Tungau kudis dapat bertahan hidup di permukaan benda-benda seperti pakaian, handuk, seprai, dan alat makan. Jika seseorang menggunakan barang-barang ini dan kemudian seseorang lain menggunakannya, kudis dapat menyebar.
- Kontak Dekat di Keluarga: Karena tingkat kontak fisik dekat yang tinggi, keluarga yang tinggal bersama dengan individu yang terinfeksi kudis memiliki risiko tinggi tertular penyakit ini.
- Kontak di Sekolah atau Tempat Umum: Sekolah, pusat perbelanjaan, atau tempat umum lainnya juga dapat menjadi tempat penularan kudis jika seseorang yang terinfeksi memiliki kontak dengan banyak orang.
Pencegahan dan Pengobatan Kudis
Pencegahan kudis melibatkan tindakan berikut:
- Jaga Kebersihan: Rutin mencuci tangan dan menjaga kebersihan tubuh dapat membantu mencegah penularan kudis.
- Hindari Kontak Dekat dengan Orang Terinfeksi: Jika Anda tahu seseorang yang terinfeksi kudis, hindari kontak kulit-ke-kulit dengan mereka sampai mereka diobati dan dinyatakan sembuh.
- Cuci dan Keringkan Pakaian serta Barang-Barang secara Teratur: Kudis tidak dapat bertahan hidup lama di luar tubuh manusia, jadi mencuci pakaian, seprai, handuk, dan barang-barang lainnya dengan air panas dapat membantu mencegah penularan.
- Pengobatan: Jika Anda terinfeksi kudis, segera konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan. Pengobatan melibatkan penggunaan krim atau losion yang mengandung obat yang akan membunuh tungau kudis.
Kudis adalah penyakit kulit yang serius yang dapat sangat mengganggu dan menular dengan cepat melalui kontak fisik dekat.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal memiliki gejala kudis, segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Pencegahan dan perawatan yang tepat dapat membantu mengendalikan penularan penyakit ini.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"