KONTEKS.CO.ID – Apa itu 4D? 4D atau ruang4 dimensi merupakan bentuk kelanjutan matematis dari konsep tiga dimensi atau ruang 3D.
Menurut Wikipedia, ruang 3D ini adalah generalisasi pengamatan paling sederhana yang hanya memerlukan tiga indikator yang tersebut dengan dimensi.
Dimensi ini untuk menggambarkan suatu ukuran-ukuran atau lokasi-lokasi berbagai benda dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya, volume kotak persegi panjang yang ditentukan dengan mengukur panjang (x), lebar (y) dan kedalaman (z).
Jadi, gambar dari 4 dimensi (4D) ini pada dasarnya adalah gambar yang bergerak atau animasi dalam ruang 3D.
Sehingga gambar 4 dimensi bisa dikatakan sebagai penambahan waktu ke gambar 3D dan tambahan ini dapat menunjukkan tindakan serta perubahan seiring waktu.
Contoh gambar 4D adalah Pergerakan avatar 3D di ruang imersif.
Tak hanya itu, contoh nyata dari gambar 4D yang sering kali kita lihat adalah ketika kita bermain game 3D, dimana karakter tersebut bisa kita gerakkan secara interaktif.
Munculnya ide menambahkan konsep 4D ini sudah dimulai oleh Joseph-Louis Lagrange tepatnya pada pertengahan tahun 1700.
Selanjutnya, memuncak dalam yang formalisasi konsep yang tepat sekitar pada tahun 1854 oleh Bernhard Riemann.
Pada tahun 1880 Charles Howard Hinton ini memopulerkan wawasan tersebut dalam sebuah esai yang berjudul What is the Fourth Dimension?.
Sehingga, dimensi keempat ini diturunkan dengan menggeneralisasi aturan ruang tiga dimensi. Dimana, 4D ini menambahkan faktor waktu dan gerak ke 3D dan pada dasarnya objek 3D yang bergerak dianggap 4D.
Perlu diketahui, konsep dari 4D ini sangat sulit untuk dipahami, karena bukanlah sesuatu yang benar-benar dapat dipahami secara visual, terutama karena hal itu tidak benar-benar ada di dalam dunia nyata. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"