KONTEKS.CO.ID – Di masa lampau, Indonesia telah mengalami periode kolonialisme oleh bangsa Eropa terutama Belanda yang berlangsung selama berabad-abad.
Belanda memulai penjajahan terhadap Indonesia sejak awal abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20 mulai pembentukan kongsi dagang VOC.
Penjajahan Belanda terhadap Indonesia berlanjut dengan penerapan kebijakan-kebijakan yang menyebabkan penderitaan bagi rakyat.
Durasi yang panjang dari penjajahan ini membawa dampak-dampak penting di bidang sosial Indonesia. Lalu, apa saja dampak sosial dari kolonialisme Bangsa Eropa di Indonesia?
Dampak Penjajahan Bangsa Eropa dalam Bidang Sosial
Salah satu dampak yang signifikan dari penjajahan Eropa adalah runtuhnya kekuasaan feodal di Indonesia pada masa itu.
Kedudukan dan perekonomian penguasa pribumi juga mengalami pelemahan selama pemerintahan Belanda, menyebabkan penurunan derajat dan kehormatan mereka.
Feodalisme pada masa itu dikendalikan oleh raja dan keluarga istana, dan kehadiran Belanda mengubah dinamika tersebut.
Kedudukan raja dan keluarga istana mengalami perubahan, diubah menjadi aparat atau pegawai oleh pemerintah kolonial Belanda.
Bangsawan yang sebelumnya memiliki status tinggi diubah menjadi aparat atau pegawai, membantu pemerintah kolonial Belanda.
Hal ini juga berdampak positif pada masyarakat, yang tidak lagi harus khawatir tentang perlakuan tidak adil dari penguasa feodal.
Selain runtuhnya feodalisme, beberapa dampak lain dari penjajahan Bangsa Eropa di bidang sosial meliputi:
1. Munculnya berbagai golongan sosial, termasuk golongan pribumi, golongan timur asing (seperti orang Cina dan Timur Jauh), golongan Eropa (terutama Belanda), dan golongan pribumi.
2. Peningkatan mobilitas sosial yang disebabkan oleh transmigrasi untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di perkebunan yang dibuka oleh Belanda di luar Jawa.
3. Terbentuknya golongan buruh dan majikan akibat perkembangan pabrik dan perusahaan, yang melibatkan masyarakat Indonesia dalam pekerjaan yang lebih dinamis.
4. Elite terdidik mendirikan sekolah di berbagai kota sebagai respons terhadap kebutuhan tenaga kerja pemerintah, memainkan peran penting dalam pembentukan pergerakan nasional.
5. Terbentuknya hierarki status sosial, dengan golongan Eropa menduduki puncak, diikuti oleh Asia dan Timur, sementara kaum pribumi berada di posisi terendah.
6. Terjadinya penindasan dan pemerasan yang keras, dan kebiasaan Indonesia digantikan oleh kebiasaan pemerintah Belanda.
7. Isolasi daerah Indonesia di laut memengaruhi kehidupan pedalaman, menyebabkan budaya feodalisme di mana penduduk pribumi tunduk pada tuan tanah asing, baik dari Barat maupun Timur, sehingga kehidupan penduduk Indonesia mengalami kemunduran.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"