KONTEKS.CO.ID – Tanaman jagung memegang peran penting sebagai komoditas utama dalam penyediaan pangan di Indonesia. Buah jagung menjadi bahan konsumsi manusia dan juga merupakan pakan bagi berbagai jenis unggas. Bagaimana sebenarnya proses pembuahan pada tanaman jagung?
Ketergantungan kita terhadap produktivitas tanaman ini membuat pemahaman tentang proses pembuahan pada tanaman ini menjadi sangat relevan.
Proses Pembuahan Tanaman Jagung
Meskipun terdapat dua jenis tanaman jagung lokal, yaitu binte kiki (jagung kecil) dan b (jagung besar), proses pembuahan pada keduanya ternyata relatif serupa.
Proses reproduksi jagung terjadi melalui metode generatif atau perkawinan dengan penyerbukan, yaitu ketika serbuk sari melekat atau jatuh ke kepala putik.
Awal dari proses pembuahan ini bermula dari penyerbukan, di mana serbuk sari menempel pada kepala putik.
Setelah itu, serbuk sari menyerap air dan tumbuh menjadi buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari kemudian bergerak ke bakal buah di dalam putik, melewati tangkai putik.
Proses pembuahan berlanjut di ruang bakal biji jagung. Di sana, terjadi peleburan antara serbuk sari (sel kelamin jantan atau spermatozoid) dengan kepala putik (sel kelamin betina atau sel telur).
Hasil dari pembuahan ini, zigot, berkembang menjadi lembaga.
Lembaga selanjutnya tumbuh menjadi bakal biji, dan melalui tahap-tahap perkembangan, akhirnya menjadi biji yang terdapat di dalam bakal buah yang berubah menjadi daging buah.
Lembaga di dalam biji menjadi calon tumbuhan baru atau jagung baru.
Proses pembuahan ini mendapat pengaruh oleh angin. Bunga jagung memiliki kelopak yang sangat kecil, dengan benang sari bunga jantan menjulur keluar.
Karena serbuk sari yang ringan, angin memainkan peran penting dalam mengantarkannya ke kepala putik tanaman jagung lain.
Semoga penjelasan ini memberikan gambaran yang jelas tentang proses kompleks pembuahan pada tanaman ini dalam konteks biologi.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"