KONTEKS.CO.ID – Bigfin reef squid, atau yang terkenal sebagai cumi-cumi telur, adalah salah satu jenis cumi-cumi yang paling sering manusia konsumsi.
Cumi-cumi telur ini hidup di perairan tropis dan subtropis, termasuk di perairan Indonesia.
Bentuknya yang unik membuatnya cumi-cumi telur lebih mirip sotong daripada cumi-cumi pada umumnya.
Menariknya, cumi-cumi ini menjadi indikator penting menghangatnya air laut akibat pemanasan global.
Tahukah kamu kalau cumi-cumi telur jantan adalah sosok ayah yang baik dibandingkan cumi-cumi lainnya?
Simak lima fakta unik cumi-cumi telur berikut ini!
1. Punya Tiga Jantung dengan Tugas Masing-Masing
Cumi-cumi telur memiliki sistem peredaran darah tertutup dengan tiga jantung.
Dua jantung brakialis terletak di dasar insang dan bertugas memompa darah yang kekurangan oksigen melalui insang, di mana karbon dioksida dalam darah ditukar dengan oksigen dan dipompa keluar tubuh melalui sifon atau corong.
Jantung ketiga berfungsi memompa darah beroksigen ke seluruh tubuh. Sistem ini memastikan suplai oksigen yang efisien ke seluruh tubuh cumi-cumi telur.
2. Komunikasi Lewat Bioluminesensi
Cumi-cumi telur cenderung hidup menyendiri dan membatasi komunikasi satu sama lain, kecuali saat berburu bersama atau musim kawin.
Mereka tidak memiliki organ khusus untuk memproduksi atau mendeteksi suara, melainkan mengandalkan indra penglihatan yang sangat tajam.
Saat berkomunikasi, cumi-cumi telur menggunakan kemampuan bioluminesensi dengan membuat pola warna-warni di tubuhnya melalui sel pigmen kromatofora untuk menyampaikan informasi.
3. Bisa Menelan Mangsa Bulat-Bulat
Cumi-cumi telur memiliki cara makan yang unik.
Berbeda dari cumi-cumi pada umumnya, mereka dapat menelan mangsanya bulat-bulat tanpa mencabik atau memotongnya kecil-kecil terlebih dulu.
Hal ini dimungkinkan berkat esofagus atau kerongkongan yang besar dan bisa melebar.
Cara makan ini memungkinkan cumi-cumi telur untuk makan dengan lebih efisien dan praktis, yang sangat penting di habitat terumbu karang yang dinamis.
4. Aktif pada Malam Hari dengan Berenang ke Permukaan Laut
Cumi-cumi telur hidup di perairan hangat dengan suhu berkisar antara 16 hingga 34 derajat Celsius.
Mereka paling aktif pada malam hari dan biasanya ditemukan berenang dekat permukaan laut.
Pada siang hari, mereka berenang ke perairan yang lebih dalam di sekitar terumbu karang untuk bersembunyi dari predator.
Pergerakan harian ini mengikuti pergerakan mangsanya, yakni plankton dan ikan kecil.
5. Lebih Mirip Sotong daripada Cumi-Cumi
Cumi-cumi telur adalah anggota genus Sepioteuthis dan berkerabat dekat dengan cumi-cumi Karibia.
Bentuk tubuh cumi-cumi dalam genus Sepioteuthis terlihat lebih mirip sotong atau cuttlefish karena siripnya yang tebal dan memanjang di sepanjang mantelnya.
Sirip tebal ini terletak di bagian atas mantelnya dan memanjang sekitar 90 persen dari panjang mantelnya, memberikan tampilan oval yang khas.
Oleh karena itu, dalam bahasa Inggris, cumi-cumi ini juga dikenal sebagai oval squid atau cumi-cumi oval.
Bigfin reef squid atau cumi-cumi telur adalah makhluk laut yang menarik dan unik dengan banyak fakta menarik.
Dari sistem peredaran darah dengan tiga jantung hingga kemampuannya berkomunikasi lewat bioluminesensi dan cara makan yang efisien, cumi-cumi ini menunjukkan adaptasi luar biasa di habitatnya.
Aktivitas malam hari dan kemiripan dengan sotong menambah daya tarik cumi-cumi ini sebagai spesies yang patut diperhatikan, baik untuk penelitian ilmiah maupun konsumsi manusia.
Sebagai indikator perubahan iklim, keberadaan cumi-cumi telur juga memberikan informasi penting tentang kondisi lingkungan laut kita.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"