KONTEKS.CO.ID – Proses pembuatan garam yang perlu kamu ketahui. Laut di bumi yang sangat luas menjadi salah satu kenampakan alam yang memiliki banyak manfaat bagi seluruh penghuni bumi.
Salah satu manfaat air laut yaitu menjadi bahan dasar pembuatan garam.
Garam memiliki banyak kegunaan tidak hanya pada makhluk hidup yang ada di lautan tetapi juga pada makhluk hidup yang berada di darat.
Adapun proses pembuatan garam hanya dapat dilakukan di wilayah yang dekat dengan lautan atau daerah pantai.
Secara umum garam yang dihasilkan oleh laut atau disebut garam laut terdapat kandungan ion yang dinilai mudah larut dalam air. Garam laut memiliki kandungan Klor 55.5%, Natrium 30.8%, Sulfat 7.7%, Magnesium 3.7%, Kalsium 1.2 persen, dan Kalium 1.1% .
Adapun proses pembuatan garam yang perlu diperhatikan yaitu:
- Membuat aliran air laut ke tempat yang luas
Tempat ini digunakan untuk menampung air laut yang akan mengalami proses penguapan. Cara untuk memasukkan air ke dalam tempat tersebut dapat dilakukan dengan ditimba menggunakan jerigen atau dengan memanfaatkan pasang surut air laut.
Jika menggunakan pasang surut air laut, tempat yang digunakan sebagai penampungan air laut sebaiknya diposisikan lebih rendah dari air laut. Saat air sedang pasang penutup dibuka supaya air bisa masuk ke dalam. Apabila air sedang surut, maka penutup air ditutup supaya air laut terjebak di tempat.
- Proses Pengeringan
Air yang sudah terkumpul di tanah tersebut, kemudian dibiarkan terkena sinar matahari untuk membantu proses penguapan air laut sehingga berubah menjadi butiran kristal yang akan menjadi garam.
- Proses Pemetaan
Setelah proses penguapan air laut akan mengasilkan kristal yang berubah menjadi garam. Penguapan air laut akan menyisakan garam yang akan dipanen. Kemudian petani garam tinggal mengumpulkan dan mengambilnya untuk bisa dipanen dan dijual di pasaran.
Guna memperoleh garam yodium dapat menambahkan zat iodium (KIO3) yang harus dilakukan secara resmi. Tujuan mengonsumsi garam beryodium yaitu untuk mencukupi kebutuhan zat iodium dalam tubuh manusia.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"