KONTEKS.CO.ID – Sejarah singkat Detasemen Khusus (Densus) 88 dan sepak terjangnya di Indonesia. Kalian pasti pernah mendengar istilah Densus 88. Bahkan, baru-baru ini ada berita pembunuhan sadis sopir grabcar yang dilakukan oknum anggota Densus 88.
Pembunuhan sadis ini nyatanya sudah direncanakan secara matang lantaran oknum anggota Densus 88 itu ingin mengambil mobil sopir grabcar itu.
Berita lengkapnya mengenani pembunuhan sadis sopir grabcar oleh anggota Densus 88 ini telah dimuat di artikel Konteks.co.id yang berjudul Oknum Anggota Densus 88 Diduga Sudah Rencanakan Pembunuhan Sopir Grabcar di Depok.
Biasanya penyebutan Densus 88 selalu berkaitan dengan tindakan terorisme.
Lantas, apa itu Densus 88? Mari kita bahas sejarah singkat Densus 88 di Indonesia.
Densus 88 kepanjangan dari Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian Negara Republik Indonesia. Densus 88 juga dikenal dengan sebutan Densus 88 AT Polri.
Densus 88 merupakan satuan khusus milik Polri yang bertugas untuk menangani setiap kejahatan terorisme yang terjadi di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Densus 88 dibentuk pasca terjadinya insiden bom Bali pada tahun 2022. Adanya peristiwa tragis tersebut Kombes Gories Mere merintis Densus 88.
Tepat Pada tanggal 26 Agustus 2004 Densus 88 diresmikan oleh Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Irjen Firman Gani.
Pada masa awal Densus 88 didirikan, AKBP Tito Karnavian dipercaya menjadi pimpinan satuan milik polri tersebut.
Salah satu prestasi Tito Karnavian saat memimpin Densus 88 adalah keberhasilannya dalam menangkap DPO kasus konflik Poso pada tahun 2007.
Mengapa tersematkan angka 88 pada Densus? Angka 88 berasal dari kata Anti-Terrorism Act atau A.T.A. Jika dilafalkan dalam bahasa Inggris berbunyi Ei Ti Ekt. Pelafalan ini terdengar seperti Eighty Eight atau 88.
Logo yang digunakan Densus 88 adalah burung hantu. Penggunaan logo burung hantu memiliki arti dan tujuan bahwa Densus 88 memiliki kemampuan yang sangat cepat dalam menyergap mangsanya (teroris).
Beberapa kasus terorisme yang pernah ditangani Densus 88:
- Pengepungan dan Penembakan Noordin M Top
Noordin M Top diduga salah satu pimpinan teroris peledakan bom Bali.
- Penangkapam Saifudin
Saifudin adalah salah satu komplotan teroris yang menyembunyikan Dr Azhari dan Noordin M Top.
- Penggerebekan Dr Azhari
Dr Azhari ini adalah salah satu dalang teroris dari adanya peristiwa peledakan bom di Bali.
Saat ini Densus 88 dipimpin oleh Irjen. Pol.Dr. Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si. Beliau menjabat sejak tahun 2020.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"