KONTEKS.CO.ID – Sosialisasi adalah transfer ide atau gagasan dari masyarakat kepada individu. Orang menerima ide ini dalam proses belajar dan mengenali nilai-nilai sosial masyarakat.
Pemahaman tentang normalitas dan nilai-nilai sosial ini membentuk perilaku individu sesuai dengan tuntutan masyarakat.
Proses sosial ini berlanjut dan berkembang seiring bertambahnya usia. Misalnya, ketika seseorang dilahirkan, ia berinteraksi dengan orang tua dan keluarganya.
Saat anak bertemu dengan lingkungan dan teman sebaya. Proses sosial ini dimulai dengan orang tua mengajar mereka makan, minum, berbicara dan belajar. Kemudian lanjutkan proses bertemu dan berinteraksi dengan orang dewasa.
Berikut adalah bentuk sosialisasi :
Kutipan dari buku “Sosiologi 1” terbitan Fakultas Sastra Universitas Negeri Padjadjaran menjelaskan dua bentuk sosialisasi, primer dan sekunder.
-Sosialisasi Primer
Sosialisasi Primer adalah proses pertama dan terpenting yang dialami manusia. Sosialisasi ini mempengaruhi kehidupan seseorang di masa yang akan datang.
Tahap pertama sosialisasi primer adalah keluarga ketika mereka masih anak-anak. Anak-anak yang belum mulai sekolah mengenal keluarganya terlebih dahulu sejak balita.
Proses sosialisasi primer ini mempersiapkan anak untuk lingkungan masyarakat.
Contoh sosialisasi primer adalah bahasa. Bahasa menjadi fenomena sosial yang dapat dimengerti, dimengerti dan dimaknai oleh lingkungan dan masyarakat.
Ketika seorang anak lahir, ia tidak mengerti bahasa. Orang tua kemudian mengajar dan mengembangkan bahasa kepada anak-anak mereka saat mereka tumbuh dewasa.
-Sosialisasi sekunder
Sosialisasi sekunder merupakan kelanjutan dari sosialisasi primer. Di sini individu memulai proses identitas baru dalam masyarakat. Anak-anak mengenal sekolah sebagai lembaga yang mempengaruhi proses sosial.
Sosialisasi sekunder berlangsung di masyarakat, lingkungan dan kelompok sosial lain selain sekolah.
Berikut adalah tahapan sosialisasi:
Dikutip dari Sociology: Investigating Social Phenomena in Society, proses sosial penting untuk dilalui individu. Sosiolog menjelaskan teori peran atau peran sosiologi.
Charles H . Coley, proses sosialisasi terjadi karena peran interaksi. Komunikasi dengan orang lain berkembang melalui konsep diri (long glass nose). Proses interaksi sendiri dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:
-Tahap memahami diri sendiri dari sudut pandang orang lain.
Misalnya, seorang anak merasa dirinya paling pintar karena memiliki nilai yang bagus atau prestasi yang lebih banyak dari teman-teman sekelasnya.
-Tahap mengetahui perkiraan lainnya.
Misalnya, seorang anak merasa hebat karena merasa dipuji dan dipercaya orang lain atas apa yang dilakukannya.-Tahap pengaruh evaluasi diri.
Ekspresi anak besar memancarkan kebanggaan dan kepercayaan diri.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"