KONTEKS.CO.ID — Sholat tarawih merupakan salah satu ibadah yang dilakukan pada bulan Ramadhan yang mana dikerjakan pada malam hari setelah sholat isya’.
Sholat tarawih adalah sunnah muakkad atau sunnah namun sangat dianjurkan pengerjaannya menurut Ustaz Syaifurrahman El-Fati dalam buku Panduan Shalat Praktis & Lengkap.
“Pelaksanaan sholat ini hukumnya sunnah muakkad, boleh dikerjakan sendiri atau berjamaah,” tulisan dalam buku tersebut.
Bersumber dari salah satu riwayat hadits Rasulullah SAW yang menyebut sholat qiyaamu Ramadhan di bulan Ramadhan ini sunnah.
Berikut haditsnya:
“Dari Abdurrahman bin Auf, Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah tabaraka wa ta’ala telah memfardhukan puasa Ramadhan atas kalian, dan mensunnahkan qiyamNya. Maka siapapun yang berpuasa dan berqiyas pada bulan Ramadhan atas dasar iman dan mengharap ganjaran dari Allah, dosa-dosa akan terampuni hingga ia seperti seorang anak yang baru dilahirkan oleh ibunya.” (HR Nasa’i).
Sholat tarawih juga memiliki keutamaan. Rasulullah SAW menyebut dalam haditsnya, orang yang mengerjakan sholat tarawih maka akan dijanjikan berupa ampunan dosa yang telah lalu.
Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: “Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau” (HR al-Bukhari, Muslim, dan lainnya).
Untuk mencapai keutamaan dan pemenuhan tuntunan dari Rasulullah, sebaiknya kita memahami tata cara pengerjaan sholat tarawih yang hukumnya sunnah muakkad.
Tata Cara Sholat Tarawih
Sholat tarawih dikerjakan sebanyak delapan rakaat sesuai dengan yang dilakukan Rasulullah SAW. Dengan bacaan niat berikut:
1. Niat sebagai imam salat tarawih
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak’atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta’ālā.
Artinya: “Aku menyengaja salat sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, sebagai imam karena Allah SWT,”
2. Niat sebagai makmum salat tarawih
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak’atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta’ālā.
Artinya: “Aku salat sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, sebagai makmum karena Allah SWT,”
Beberapa surat pendek setelah surat Al Fatihah yang dibaca pada malam pertama hingga pertengahan Ramadhan. Urutan surat yang dibaca setiap rakaat pertamanya meliputi, surat At Takatsur, Al Asr, Al Humazah, Al Fil, Al Quraisy, Al Ma’un, Al Kafirun, An Nasr, dan Al Lahab. Kemudian, membaca surat Al Ikhlas untuk rakaat yang keduanya.
Menurut Ahli hadits Imam Ahmad berkata membaca ayat-ayat pendek dalam sholat tarawih hukumnya sunnah muakkad. Tujuannya agar tidak memberatkan jamaah lainnya. Namun ukuran berat ringannya tergantung imam dan makmum di daerah masing-masing.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"