KONTEKS.CO.ID – Rumah adat Lamin merupakan salah satu sebuah karya arsitektur masyarakat adat Dayak yang berasal dari Kalimantan Timur.
Rumah ini tidak seperti hunian pada umumnya. Rumah adat Lamin yang dalam bahasa Indonesia berarti rumah panjang ini dapat dihuni oleh 25 sampai 30 kepala keluarga.
Masyarakat Dayak membangun rumah ini di sepanjang tepian sungai karena dihuni oleh ratusan orang. Bagi mereka, rumah adat itu sudah seperti sebuah desa yang seluruh anggota masyarakatnya hidup bersama dalam satu atap.
Berikut ini informasi seputar rumah adat Lamin:
Memiliki Seni Dekoratif yang Penuh Filosofi
Masyarakat Dayak mengukir hampir seluruh bagian rumah adat itu mulai dari dinding, pilar, dan kayu pondasi pemung tawai. Salah satu yang banyak ditemukan adalah sebuah lukisan, ukiran, dan juga patung burung enggang.
Menggunakan Bahan Ramah Lingkungan
Bahan bangunan rumah ini sebagian besar menggunakan kayu ulin yang terkenal kuat dan hanya beberapa bagian saja yang memanfaatkan kayu meranti, kapur, dan bengkirai.
Rumah Adat Lamin Diisi Banyak Keluarga
Banyak penduduk yang hidup dalam rumah adat tersebut umumnya merupakan suatu keluarga dekat. Apabila terdapat keluarga lainnya yang ingin bergabung, maka akan diberikan sebuah unit di salah satu ujung pada bangunan tersebut.
Rumah Adat Berbentuk Panjang dan Besar
Keunikan rumah adat ini juga terletak pada ukurannya yang besar dan panjang, panjangnya berkisar antara 100–200 meter, dengan lebar 15–25 meter, dan tinggi kurang lebih 3 meter. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"