KONTEKS.CO.ID – Puasa Ramadhan adalah salah satu ibadah wajib dalam agama Islam yang dilakukan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Namun, tahukah Anda bahwa asal usul puasa Ramadhan tidak terlepas dari peristiwa penting dalam sejarah Islam?
Dalam kisahnya, Puasa Ramadhan wajib bagi Rasulullah SAW dan umatnya laksanakan pada bulan Sua’ban tahun 2 Hijriyyah setelah peristiwa hijrah ke Madinah. Peristiwa hijrah mereka lakukan untuk menghindari gangguan kaum musrik Quraisy yang tidak menerima ajaran Islam.
Selain itu, menurut Imam al Qurthubi seperti yang tercantum dalam buku Misteri Bulan Ramadhan karya Yusuf Burhanudin, yang pertama kali berpuasa saat Ramadhan adalah Nabi Nuh as.
Nabi Nuh melakukan puasa setelah badai menimpa negeri umatnya sebagai tanda dan rasa syukur kepada Allah SWT atas keselamatan beliau dan kaumnya dari bencana tersebut.
Sebelum puasa Ramadhan menjadi wajib, umat Islam biasa berpuasa wajib pada 10 Muharram atau terkenal dengan hari Asyura. Pada saat peristiwa hijrah, Nabi Muhammad SAW melihat orang-orang Yahudi juga berpuasa pada tanggal 10 Muharram.
Rasulullah lalu bertanya kepada salah satu dari mereka tentang alasan mengapa mereka melakukan puasa. Orang Yahudi menjawab bahwa hal itu mereka lakukan lantaran Allah telah menyelamatkan Nabi Musa as beserta kaumnya dari serangan Firaun.
Nabi Muhammad SAW kemudian memerintahkan umat Islam agar berpuasa pada tanggal 10 Muharram sebagai bentuk penghormatan terhadap Nabi Musa as dan kaumnya. Namun, setelah turun surah al-Baqarah ayat 187 yang mewajibkan puasa Ramadhan, puasa Asyura pun menjadi sunnah.
Perbedaan utama antara puasa Ramadan dan puasa Asyura adalah dalam cara melaksanakannya. Pada puasa Asyura, umat Islam hanya wajib berpuasa pada tanggal 10 Muharram dan boleh makan minum setelah berbuka.
Sedangkan pada puasa Ramadhan, umat Islam wajib berpuasa selama sebulan penuh mulai dari fajar hingga terbenamnya matahari.
Dalam Islam, ibadah puasa menjadi bentuk pengorbanan dan penghormatan kepada Allah SWT. Dengan berpuasa, umat Islam berharap untuk mendapatkan rahmat dan ampunan dari-Nya serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada-Nya. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah puasa dengan sungguh-sungguh dan ikhlas.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"