KONTEKS.CO.ID- Dua istilah yang sering kita dengar akhir-akhir ini adalah “generasi micin” dan “generasi garam”. K
edua istilah ini merujuk pada kelompok masyarakat yang telah menjadi konsumen berat makanan cepat saji dan makanan olahan yang tinggi kandungan bahan pengawet, garam, dan MSG (monosodium glutamat).
Pada artikel ini, kita akan membahas tentang “generasi micin” dan “generasi garam”, dan mencoba untuk mengetahui mana yang lebih berbahaya di antara keduanya.
Pertama-tama, mari kita bahas tentang “generasi micin”
Penggunaan istilah ini untuk menggambarkan kelompok masyarakat yang sangat mengandalkan makanan cepat saji dan makanan olahan yang biasanya mengandung banyak MSG. MSG adalah bahan tambahan makanan untuk meningkatkan rasa dan aroma makanan. Namun, MSG juga dapat menyebabkan efek samping seperti sakit kepala, pusing, dan mual pada sebagian orang.
Generasi micin cenderung mengonsumsi makanan cepat saji yang mengandung MSG secara berlebihan, sehingga mereka berisiko mengalami efek samping yang lebih serius. Selain itu, makanan cepat saji dan makanan olahan juga biasanya tinggi kalori, lemak, dan gula, yang dapat menyebabkan obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Selanjutnya, mari kita bahas tentang “generasi garam”
Menggunakan istilah ini untuk menggambarkan kelompok masyarakat yang sangat mengandalkan makanan yang tinggi kandungan garam. Garam adalah bahan tambahan makanan untuk meningkatkan rasa makanan. Namun, konsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke.
Generasi garam cenderung mengonsumsi makanan yang tinggi kandungan garam secara berlebihan, seperti makanan cepat saji, keripik, kentang goreng, dan camilan lainnya. Konsumsi garam yang berlebihan juga dapat menyebabkan dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit.
Lalu, mana yang lebih berbahaya di antara “generasi micin” dan “generasi garam”?
Jawabannya sebenarnya cukup sulit, karena kedua kelompok ini memiliki risiko kesehatan yang serupa. Konsumsi MSG dan garam yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan stroke. Namun, jika harus memilih satu, maka konsumsi garam yang berlebihan cenderung lebih berbahaya karena risiko tekanan darah tinggi yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke.
Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi MSG dan garam, serta memilih makanan yang sehat dan bergizi. Konsumsilah makanan yang segar dan alami seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Jangan mengandalkan makanan cepat saji atau makanan olahan yang mengandung MSG atau garam dalam jumlah besar. Beralihlah ke makanan yang lebih sehat dan alami untuk menjaga kesehatan Anda dan mencegah berbagai penyakit kronis.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan label nutrisi pada makanan yang kita konsumsi. Pilihlah makanan yang rendah garam dan MSG dan hindari makanan yang mengandung lebih dari 20% dari asupan harian yang direkomendasikan. Jangan terjebak dengan iklan atau promosi makanan yang menggoda, tapi periksalah label nutrisi sebelum membeli.
Dalam rangka menghindari menjadi bagian dari generasi micin atau generasi garam, Anda dapat membuat pilihan makanan yang lebih sehat dan mengembangkan kebiasaan makan yang sehat. Dengan begitu, Anda dapat menjaga kesehatan tubuh dan menghindari berbagai penyakit kronis yang berbahaya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"